Si 'aa baru pegat, iya baru aja kemarin. Masih jadi topik hangat di meja makan, aisia teteh lah yang ngeduluin.
Duluin ghibah lah, duluin apalagi? Sunat? Gelo.
Ditanyain bunda malah diem nggak ngewaro, diejekin teteh juga da kayak tutup telinga untuk keamanan bersama weh lah pokoknya. Aslinya emang agak soak kuping si 'aa, becandaa.
Nyerah, si ayah gantian nanya.
"Naon 'a, tong ngalamun wae atuh"
(Kenapa 'a? Jangan ngelamun mulu)
ditepuklah pundaknya. Si 'aa pasrah kaya udah nggak punya tujuan hidup."Biasa lah, pegat kemaren siang. Pindah kota, nggak kuat jauhan" terus si ayah paham.
"Masih sama yang geulis eta?" Renjun ngangguk deui, habis tenaga.
"Sabar 'a, nggak semua hubungan lancar kaya jalan tol. Jalan tol aja kadang aya - aya wae hambatannya. Yang penting ikhlas, sabar, mungkin belom jodoh"
Lebay ya? 'a Renjun cowok setia. Kalau sudah jatuh sama satu, yaudah satu aja. Ibarat anak jaman sekarang apa ya?
Pokoknya nggak ada kata fucek - fucek boy lah di kamus cintanya, aisia.
Kalau baca cerita ini kayaknya udah nggak ada nyari yang sama kaya si 'aa jaman sekarang. Mustahil kalo kata teteh, beneran. Tapi salutlah, masih ada tapi jarang.
Namanya siapa ya, kalau nggak salah teh Salma? Esa pernah ditunjukin sama 'a Rendi lewat HP, geulis pisan sumpah. Tapi da balik lagi ke Esa yang jiwa insecure nya udah mendarah daging.
"AING KAPAN, PUNYA YANG BEGINIAN" dikira barang ha?
Esa nggak bisa nasehatin, soalnya dia sendiri juga boloho masalah cicintaan gini. Esa nyodorin HP "A, Esa ada playlist di Spotify. Siapa tahu bisa bantu ngobatin 'aa"
"Judulnya kenapa anying, Sa?" Esa ketawa ringan sebentar.
"Gapapa 'a, bingung mau kasih nama apa" Esa garuk tengkuknya yang nggak gatal, sikap ala novel - novel.
"Ren, sendal bunda maneh jemur dimana?" teteh Dateng bawa cirengnya bunda. Masih anget, baru bikin.
"Gatau" si Esa yang peka tadi 'aa masih marah sama teh Ryujin langsung ngode "lagi galo ini teh"
"Tong ngambek atuh, Ren. Tadi becandaaa. Hampura nya..." Teteh ngedeket.
"Belakang kulkas, udah kering kayaknya"
"Okehsip"
chandra's
familyAbis acara galo - galoan, si 'aa duduk nyante di sofa depan. Sambil makan cireng, udah agak mendingan sekarang katanya.
Sampai bunda nyuruh Renjun bukain pintu, ada tamu lah.
"Wa 'alaikumsalam, heh dar kemana aja lo? Lama nggak keliatan" taunya si Haidar, dibelakangnya ada yang ngintil. Lalaki, badannya gede tinggi, putih.
"Weh ren, sia yang udah lama nggak keliatan. Aing mah mainnya disini - sini doang dari dulu" terus Haidar sama temannya diajak masuk sama si 'aa.
"Punten ren, buru - buru. Mau ngajak si ryujin oge" yang bicara Haidar, cowok satunya diam sambil tamat - tamat sekitar.
"Bentar nya" 'aa ketuk pintu kamar si tengah, belum dipanggil keburu keluar orangnya.
"Tauu, mau basketan bentar" kan songong emang.
"Ck, sono lo"
Si teteh langsung nyelonong gitu aja, padahal masih jam tiga. Ditunggu sama kanca - kanca katanya.
"Hah, ikut lo kha?" Suara Ryujin samar - samar, 'aa nguping dari dalam.
Ryujin banyak
yang naksir ya, iri.Udah, diemin aja.
Prinsip hidupnya,
SEMUA TEMAN AING.Pusing.
© SPARKLERYU, 2O2O
KAMU SEDANG MEMBACA
chandra's family
Fanfiction❝Bunda lebih sayang Esa apa teteh?❞ TAHAP REVISI 120920 #1 in nayeol 270820 #2 in nayeol ©SPARKLERYU, 2O2O