Happy reading.
.
.
.
.
.
."Kau Harus bergegas Hwang, Woojin hyung akan ke Markas Malam ini. Kau tentu tau apa yang akan terjadi jika informasi itu belum kau dapatkan!"
Hyunjin mengacak rambutnya Frustrasi. Menutup sambungan ponselnya dengan Felix secara Sepihak.
Tak peduli pada gerutuan di sebrang sana.
Sial! Hyunjin lupa soal informasi yang menjadi tugasnya dari 2 hari yang lalu itu. "Ck hanya informasi! Tidak sulit kan Hyunjin!" Gumannya dengan diri sendiri.
Hyunjin beranjak dari ranjangnya, melirik sekilas pada Chan yang masih tertidur pulas seperti mati.
Oh apa-apaan perumpamaan mu itu Hwang,Jika bocah itu mati makan kau akan Rugi dan minho tidak mungkin akan mengembalikan uangmu.
"Kim sialan woojin! Kau menganggu rencana pagiku dengan bocah itu."rutuknya, hyunjin hanya mampu menghela nafas.
Masuk kedalam kamar mandi,memulai ritual pembersihan diri dan setelah selesai ia mulai bersiap.
memakai jaket kulit berwarna hitam dengan dalaman kaoh biru, serta celana jeans yang menyelimuti tungkai jenjangnya.
Hyunjin siap berangkat ke markas, namun sebelum itu. Ia mengirimkan pesan pada seseorang agar datang ke mansionya ini untuk memantau Chan.
Berhubung pelayan di mansion itu sedang di rumahkan, alias Hyunjin pecat karna mereka semua pemalas, menurut hyunjin sih.
Ya setidaknya harus ada orang yang memberi makan bocah itu kan?!.
"Kapan kau pulang?" Hyunjin menggedikan bahunya, orang yang dia kirim pesan tadi telah datang. Dan sekarang mereka berdua masih berada di kamar hyunjin.
"Malam nanti!kurasa, kau tidak akan macam-macam padanya kan lee minho hyung, ingat perjanjian kita"
Minho mengangguk, memberi senyuman lebar. "Tidak akan, aku hanya akan bermain denganya hingga kau pulang. Lagi pula aku bosan di rumah sendirian." Jawaban yang terlalu sederhana.
Hyunjin tidak yakin orang yang di depanya ini adalah Lee Minho yang ia kenal. Tapi terserah lah, selama Hyunjin juga diuntung kan yasudah.
"Setelah berhenti Kau semakin aneh,hyung. Tapi terserahlah."
Minho hanya bisa terkekeh. "Pergilah Hwang!dan cepat, Jika tidak. Maka aku yang akan senang karna mendapat berita kematianmu!" Ia duduk di sisi ranjang.
Tatapan mengejek ia layangkan pada Hyunjin yang mendecih."Kau tidak akan pernah dapat!" Hyunjin pun keluar dari kamar tersebut.
Berjalan cepat menuju mobilnya. Ingatkan Hyunjin untuk mencari beberapa pelayan lagi dan membayar supir saja.
Paginya yang tenang harus berubah dan dihadapkan dengan tugas, sungguh! Hyunjin merasa di perbudak, meski tugasnya hanya duduk di layar komputer canggih dan membobol keamanan lewat sana.
Dengan tangan kanannya yang menyetir ,sementara tanganya kirinya menari di atas keybord pada laptop dipangkuanya. "Yes! Sudah ku duga ini mudah!" Beberapa kali hyunjin melirik ke arah jalan.
Bagaimana pun Hyunjin tengah berkendara sambil menyimpan sebuah file pada laptopnya. Ini agak berbahaya kan?!.
File telah seratus persen tersimpan. Hyunjin pun seratus persen memfokuskan pandanganya pada jalanan. Mengemudi dengan kecepatan tinggi, bahkan ada beberapa polisis yang sempat mengejarnya. Namun mereka justru malah tertinggal jauh.
Hyunjin mendecih lucu."orang-orang payah! Berlaku Mengandalkan jabatan tanpa kemampuan apapun!cih." Ejeknya.
Hyunjin melambatkan laju mobilnya, pintu gerbang megah itu langsung terbuka, para penjanganya menunduk hormat lalu kembali siaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4]🌷Sweet Mafia [HyunChan]
FanfictionDari awal hyunjin hanya ingin mempermainkan kepolosan bocah itu. Dom Hyunjin sub Bangchan BxB No like Dont read bahasa Semi-baku.