¤Sweet Mafia¤

3.7K 311 101
                                    

Happy Reading
.
.
.

Bangchan menyimpan piring kotornya di wastafel kemudian menyalakan keran. Mencuci piring kotor tersebut dan setelah selesai Bangchan kembali ke kamar.

Bangchan menghela nafas bosan. Berbaring dan memerhatikan langit-langit kamarnya dan Hyunjin. Pikiran Bangchan mulai melayang buana, mengingat-ingat saat pertama kali ia masuk ke dunia gelap ini hingga akhirnya menjalin hubungan dengan seorang hacker hebat.

Ya, Mereka sepasang kekasih. Meski Bangchan tidak tau apa artinya tapi Hyunjin bilang mereka kekasih jadi yasudah.

10 menit melamun Bangchan benar-benar di Landa kebosanan. Bibirnya maju dan sedikit melengkung ke bawah, Bangchan meraih bantal di sebelahnya dan menggigit Bantal itu dengan kesal.

Kenapa Hyunjin tidak mengajaknya?! Padahal Chan sudah jago, ia hampir menguasai semua yang di ajarkan paman-pamannya. Bangchan yakin dirinya bisa membantu!

Tapi kenapa Hyunjin bersikeras melarangnya. Hyunjin bahkan membiarkan Chan memasuki dapur padahal biasanya selalu melarang.

Karna banyak benda tajam dan Chan terlalu ceroboh untuk menggunakan dapur alasanya. "Tapi masakan ku enak! Ck. Aiishh!" Gigit Bangchan pada bantal menguat.

Ia gemas dan kesal setengah mati.

"Paman Hyunjin!!!!!!" Teriak Bangchan dengan kesal setelah sebelumnya melepaskan gigitan dari bantal tersebut.

Hening sesaat, Bangchan menghela nafas dengan pandangan sendu. "Aku merindukan mu, cepatlah pulang...."
.
.
.

Hyunjin menyeka darah di mulutnya hasil dari kepalan tangan Woojin.

Mereka berhasil membunuh Kang Daniel, mereka juga berhasil mengetahui kebenaran jika keadaan sekarang adalah jebakan. Woojin menjebak mereka, Kang Daniel hanya pengalihan.

Nyatanya orang itu adalah anak buah Woojin untuk memata-matai Minhyun dulu.

"Penghianat?" Woojin menyeringai, ia menodongkan pistolnya di kepala Felix yang sudah terkapar lemas. "Bukan aku saja yang berkhianat bukan?!"

Keadaan seketika hening, atmosfir memberat. Mereka semua berkeringat dingin, entah itu karna gudang di pelabuhan ini tidak memiliki ventilasi atau karna takut.

Woojin menarik pelatuknya, "Felix... Kau diam-diam ingin membunuh ku dan mengambil alih kekuasaan ku ahahah bodoh!" membuat timah panas langsung melesat melubangi kepala Felix. "Bajingan!" Teriak Changbin. Berusaha untuk bangkit meski kini ia tidak lagi memiliki kaki.

Woojin melirik Changbin."kita bajingan! Jangan anggap dirimu suci SEO Changbin! Kau dan Jeongin adalah mata-mata licik!"

Jeongin dan Seungmin sekarat, mereka berdua memiliki begitu banyak luka tusukan. "Bagaimana Seungmin, kau masih ingin meracuni ku huh?

Hyunjin mendengus. Mengingat betapa pintarnya Woojin menjebak mereka.

Berpura-pura ingin mengincar Kang Daniel. Membimbing mereka ke gudang ini dan tanpa basa-basi langsung menyuruh Kang Daniel untuk masuk dan menyerang bersama anak buahnya yang lain.

Mereka tidak menang, namun juga tidak kalah. Karna Seluruh orang-orang Woojin bahkan Kang Daniel mati. Dan bisa di pastika Felix, Changbin, Jeongin dan Seungmin akan mati.

Ini Seri kan. Hanya ada Woojin dan dirinya. Hyunjin bangkit dari berlutut ya, wajah tampannya babak belur sementara Woojin bahkan belum berkeringat.

Hyunjin tertawa sinis ketika Woojin menodongkan pistol padanya."itu pistol milik ku Hyung!"

Woojin menggedikan bahunya. "Akan ku kembalikan pada jasad mu nanti! Sekarang aku ingin mendengar pengakuan mu Hyunjin!"

"Kenapa?" Hyunjin menyeringai sembari mengeluarkan pistolnya. "Kau tidak tau rencana ku?!" Woojin mendecih.

[4]🌷Sweet Mafia [HyunChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang