Happy Reading.
.
.
.Minho menatap langit-langit ruang rawatnya. Matanya tak memancarkan cahaya kehidupan.
Minho terlarut dalam pikiran. Terlarut dalam kenangan masa lalunya bersama seseorang.
Seseorang, anak kecil. Umurnya 14 belas tahun. Seorang anak periang, sedikit nakal dan polos.
Han jisung. Seorang anak yang Minho temukan di emperan toko. Saat itu jisung terlihat kedinginan karna hujan lebat, Minho yang melihat peluang untuk menjual Jisung pun membawanya pulang.
Namun lama kelamaan, Minho menyadari. Ia tidak lagi ingin menjual Jisung, ia ingin melindungi anak itu.
Anak yang terlihat lemah, namun telah mengalami banyak hal mengerikan.
Minho menyadari ia jatuh cinta. Dan Hwang minhyun merenggutnya. Masih teringat jelas di kepala Minho! Bagaimana Hwang Minhyun menggorok leher Jisung di depan matanya sendiri.
Masih teringat jelas, tangisan jisung dan kata-kata terakhirnya.
'P-paman Minho hiks, aku! A-aku menyukaimu hiks.'
Rasa bahagian menyergap hati Minho ketika mendengar kata-kata itu, namun sedetik kemudian musnah. Minhyun menghancurkan hatinya.
Hampir saja Minho mati. Beruntung Woojin dan yang lain menyelamatkanya. Akan tetapi setelah kejadian itu, tepatnya 1 tahun silam.
Minho tidak lagi merasakan apapun. Semua terasa hambar, tidak ada rasa penyesalan, kesedihan atau bahagia.
Minho merasa dirinya mati.
"Bangchanie," gumam Minho. Ia memejamkan mata dan membayangkan wajah manis Bangchan saat tersenyum lebar.
Pertemuanya dengan bocah itu memang tidaklah baik. Minho berniat menjadikan anak itu pelacur di Barnya.
Dan takdir sekali lagi berkata lain. Minho merasa dirinya hidup kembali, dan kali ini minho berjanji.
Akan melindungi Bangchan dengan nyawanya.
Minho tersadar dari lamunanya. Ia segera menyingkapkan selimut dan lekas berganti pakaian.
Tak lupa Minho membawa pistol yang diberikan Woojin. Pemuda Lee itu kemudian keluar rumah sakit dengan tenang.
"Keluar!" Ia menodongkan senjata pada seorang pengendara mobil. Sang pengendara pun keluar dengan ketakutan, Minho menyeringai ia masuk ke dalam mobil dan melaju dengan kecepatan tinggi.
otaknya sibuk memikirkan rencana apa yang mungkin akan Woojin lakukan.
Dan kenapa harus membawa Bangchan yang masih kecil. Tentunya bukan hanya sebagai pengalihan.
Minho yakin Minhyun tidak akan merasa terancam atau tertarik dengan Bangchan. Minho berharap Bangchan bisa menyelinap keluar dan pergi.
Tunggu!
Menyelinap?
"Oh shit!" Minho memukul stir mobilnya. Ia sekarang mengerti rencana Woojin.
Woojin berencana membunuh Minhyun menggunakan Bangchan. Anak kecil itu mudah menyelinap karna tubuh mungilnya.
Bangchan bisa mendekati Minhyun tanpa dicurigai. Namun Minho tidak dapat memikirkan apa yang Woojin lakukan setelah Bangchan berjarak dekat dengan Minhyun.
"Semoga belum terlambat!"
.
.
.
.Hyunjin menatap dingin Bangchan yang menangis di depannya. Mereka berdua kini tengah bersembunyi di bawah meja milik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4]🌷Sweet Mafia [HyunChan]
FanfictionDari awal hyunjin hanya ingin mempermainkan kepolosan bocah itu. Dom Hyunjin sub Bangchan BxB No like Dont read bahasa Semi-baku.