Happy Reading.
.
.
.2 tahun kemudian
'Target masuk perangkap! Bersiaplah'
Bangchan mengangguk atas komando Hyunjin yang ia dengar dari speaker kecil di telinganya. Mata Bangchan mengintai tajam pada sang target yang berjaka dua gedung darinya.
Matanya terus mengintai, mengikuti gerak-gerak orang yang harus mereka bunuh. Sang target tampak tak menyadari ajalnya. Bangchan tersenyum tipis, dengan perlahan ia menggerakan jarinya.
Melepaskan timah panas yang langsung melesat cepat, tepat mengenai kepala Sang target.
'Kerja bagus! Sekarang turun dari atap itu dan kembali ke markas Chanie~'
Bangchan masih tersenyum tipis mendengar nada memuji dari Hyunjin. Ia membereskan barang-barangnya dan mulai turun dari atap gedung dengan santai.
saat sampai di luar gedung. Bangchan dapat melihat mobil polisi yang melintas cepat. "Dulu aku ingin seperti kalian...." Gumam Bangchan dengan pandangan kosong. "Tapi keluargaku di kubu yang berbeda." Lanjutnya.
Ia mulai berjalan cepat, sesekali berlari menghampiri mobil hitam yang dimana ada Felix di dalamnya.
"Good Job Sweet!" Puji Felix sembari mengusak rambut Bangchan. Bangchan tersenyum lebar memperlihatkan dimplenya. "Paman lixie! Kapan kau akan mengajariku trik pisau?"
Felix terkekeh, ia menjalanlan mobilnya dengan kecepatan standar. "Kau harus minta ijin dari Hyunjin." Ucap Felix sembari melirik Bangchan yang kini terlihat lebih dewasa.
2 tahun telah berlalu, jujur saja. Felix cukup terkejut saat Bangchan datang pada mereka dan meminta untuk di ajari senjata.
Yang tentunya Hyunjin batasi, hanya boleh belajar menggunakan alat penembak sejenis pistol.
Siapa sangka 7 bulan berlatih Bangchan sudah jadi penembak jitu. Kemudian Hyunjin memberi ijin Bangcha untuk belajar tentang obat-obatan dan racun dengan seungmin. Belajar menyamar dengan Jeongin.
Bangchan juga kini memiliki otak dengan kepintaran yang cukup tinggi.
"Paman tau, master Hyunjin melarang...." Bangchan memanyunkan bibirnya, alisnya mengerut. "Dia tidak memperboleh kan aku, untuk belajar bertarung jarak dekat dengan paman Changbin! Dia juga melarangku menjadi ahli menggunakan pisau sepertimu! Dan Master juga meminta untuk paman Woojin tidak mengajariku jadi ahli strategi!"
Ocehan Bangchan masih terus berlanjut. Meski kini pemuda itu telah berusia 15 tahun, tapi tetap saja. Mereka semua masih menganggap Bangchan berumur 13 tahun.
Felix terkekeh pelan. Namun sedetik kemudian wajahnya menjadi kesal "Ah sial, macet. Kita terjebak ck!"
Bangchan memandang Felix dengan kaget. Ia tau jika Felix paling benci dengan sesuatu yang lambat dan kemacetan. Itu dapat membuat mood pemuda Lee turun drastis.
5 menit berlalu, Bangchan memutar bola matanya malas. Ia telah melakukan pembunuhan tapi kenapa tidak polisi yang menghadang jalan, atau perang tembak.
Ya. Bangchan tau alasanya. Karna ia melakukan pembunuhan dengan rapi. Hanya dengan senapan dan komando dari hyunjin. Polisi tentunya akan terus fokus pada satu tempat dan bukan pada tempat sekitarnya.
"Kapan aku bisa ikut dengan kalian?"
"Kau masih dalam masa percobaan."
"Tapi ini percobaan ke-10 ak-"
"Kau tau Hyunjin tidak akan membiarkan mu terluka. Dan ikut dengan kami adalah peluang terbesar untuk mu mendapat luka." Sela Felix dengan nada kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4]🌷Sweet Mafia [HyunChan]
Fiksi PenggemarDari awal hyunjin hanya ingin mempermainkan kepolosan bocah itu. Dom Hyunjin sub Bangchan BxB No like Dont read bahasa Semi-baku.