BERUBAH

44 2 0
                                    

Halo semua
Happy reading ya

Bacanya pelan-pelan
Jangan buru-buru

Kalo ada typo,
Bilangin yaa

Selepas kau pergiTinggallah disini ku sendiriKu merasakan sesuatuYang telah hilang didalam hidupku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selepas kau pergi
Tinggallah disini ku sendiri
Ku merasakan sesuatu
Yang telah hilang didalam hidupku

Dalam lubuk hatimu
Ku yakin kau pun sebenarnya tak
Inginkan lepas dariku
Tau kah kau kini ku terluka

--------------------------------------------------------------------------

Matahari sudah mulai nampak dan memancarkan sinarnya. Suara kicauan burung yang mulai menyambut pagi.

Keisya yang sudah bangun sedaritadi kini tengah berdiri di balkon kamarnya. Cuaca cerah hari ini menaikan sedikit moodnya.

Pemandangan yang sangat berbeda saat dia berada di London. Keisya bisa melihat, di jalan sudah ada tukang sayur keliling yang sudah di kerumuni oleh ibu-ibu rumah tangga untuk berbelanja.

Keisya melirik ke jam di pergelangan tangannya. Jam disana sudah menunjukkan pukul enam lewat lima belas menit. Dan akhirnya dia segera berjalan kebawah untuk melakukan ritual sarapan sebelum berangkat sekolah.

Btw, Keisya sudah siap dengan seragam sekolahnya dari pukul lima lewat empat puluh lima pagi.

Sebelum turun, dia menatap ke arah cermin untuk memastikan penampilannya sekarang. Keisya tersenyum menatap dirinya di depan cermin. Penampilannya sekarang bisa dibilang sedikit berubah.

Iya berubah, rambut yang biasa ia gerai kini diikat menjadi satu, make up tipis di wajahnya seperti biasa. Ditambah lagi Keisya sengaja melepas anting dan kalungnya. Dia tidak mau memakai perhiasan mulai sekarang, cukup cincin pemberian Kei saja yang terpasang di jari manisnya.

"Lo bisa Cha! Pokoknya ngga ada lagi Echa yang manja adanya Echa yang mandiri." ucapnya di depan cermin.

Setelah puas di depan cermin, Keisya segera berjalan turun.

Bisa dia lihat disana sudah ada tante dan om nya yang sudah duduk manis menunggunya untuk sarapan. Pemandangan yang sering ia lihat ketika bersama orang tuanya di London.

"Pagi om, tante." sapanya membuat mereka berdua menengok ke arah Keisya.

Ellen menatap ke arah Keisya bingung. Bahkan suaminya juga bingung. Seperti ada yang berbeda dari keponakannya itu.

KEISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang