PENGAKUAN

38 3 0
                                    

Malam semuaa
Belum pada tidur kan ya?

Semoga suka ya sama part ini
Bacanya pelan-pelan
Jangan buru-buru, ntar ada yang ketinggalan

Jangan lupa buat vote, komen, dan share ceritanya
Kalo kalian suka sama ceritanya, kalian juga bisa tambahin di reading list masing-masing yaa

Aku tunggu notif dari kalian😍

---------------

Jangan jadi cowo lembek, yang nyerah sebelum berjuang, -Rizki

Pembeli juga bisa nyerah kalo disuruh nunggu kelamaan, -Alvaro

Setelah kejadian kemarin di taman, Keisya dan Varo merasa sedikit canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah kejadian kemarin di taman, Keisya dan Varo merasa sedikit canggung. Bahkan untuk sekedar saling sapa saja rasanya susah.

Seperti sekarang contohnya, keduanya masih saling diam tidak ada yang berani memulai.

Keisya benci keadaan seperti ini, keadaan yang membuatnya canggung. Untung saja sekarang keduanya tengah berada di taman belakang.

Sepertinya taman belakang sudah menjadi tempat favorit mereka berdua untuk bercerita.

Keisya menghembuskan nafasnya pelan, dia harus memulainya. "Soal kemarin.."

"Ngga usah dibahas, gue udah lupa." potong Varo.

"Tapi kemarin--"

"Itu kecelakaan, ga usah dibahas. Bahas yang lain aja."

"Bahas apa?"

"Bahas pernikahan gue sama Zara-JKT48." jawab Varo yang kini sudah menatap Keisya.

"Itu sih mau lo! Zara belum tentu mau sama lo!" kata Keisya membuat Varo mengangguk pelan.

"Kalo Zara ngga mau sama gue, terus lo mau sama gue?" tanya Varo membuat Keisya terkejut dengan pertanyaannya itu.

Apa tadi dia bilang? Cowo itu masih waras kan? Apa Keisya tidak salah dengar? Astaga, sepertinya dia harus periksa ke THT untuk memastikan.

"Bercanda lo? Garing banget."

"Gue lagi ga bercanda."

Keisya menatap Varo dengan tatapan yang sulit diartikan. "Gila lo ya, lo tau kan kalo gue--"

"Gue tau, lo masih jadi milik orang lain kan." potong Varo sambil mengangkat tangan kiri Keisya yang terdapat cincin pemberian Kei disana.

"Tapi gue ngga bisa ngelak tentang perasaan gue ke lo Sya. Gue udah coba buat lupain lo tapi tetep ga bisa." lanjut Varo yang kini menggenggam tangan kiri Keisya.

Keisya hanya diam menatap lurus kearah Varo, tentu saja dia kaget. Dia kira hubungan mereka hanya sebatas teman dan tidak lebih.

"Terserah lo mau jawab atau ngga, tapi seenggaknya lo udah tau perasaan gue. Asal lo tau Sya, gue baru pertama kali ngerasain cinta saat pertama kali gue liat lo."

KEISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang