KODE KERAS

31 4 1
                                    

Apa kabar?
Baik-baik yaa..

Lagi pada ngapain nih?
Lebaran kalian kemana aja?
Atau dirumah aja?

Gapapa kok dirumah aja,
Itu jauh lebih baik.

Maafin baru update ya
Buat hari ini aku sengaja ga update sesuai jadwal.

Tapi mulai besok aku bakalan update sesuai sama jadwal lagi..
Jadi tungguin aja..

Jangan lupa buat vote, komen, dan share.
Kalo suka sama ceritanya, kalian bisa tambahin ke reading list kalian yaa..
Semoga si suka😊😊

Oke oke

Langsung aja biar ga kelamaan,
Semoga suka sama part kali ini.

Aku tungguin notif dari kalian..


-------------------

Ku terpikat pada tuturmu
Aku tersihir jiwamu
Terkagum pada pandangmu
Caramu melihat dunia
Kuharap kau tahu bahwa ku terinspirasi hatimu
Ku tak harus memilikimu
Tapi bolehkah ku selalu didekatmu

Ku terpikat pada tuturmuAku tersihir jiwamuTerkagum pada pandangmuCaramu melihat duniaKuharap kau tahu bahwa ku terinspirasi hatimuKu tak harus memilikimuTapi bolehkah ku selalu didekatmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah hampir tiga jam mengepel, akhirnya hukuman mereka semua selesai dan berakhir di kantin.

"Semua ini gara-gara lo tau ngga?!" kesal Fani sambil menyeruput es teh manisnya. Itu adalah es teh manis ke empat yang dia minum.

"Kok gue?"

"Heh, bener kata Fani. Semua ini gara-gara lo, jadi ngga usah berlagak lo kaya jadi korban deh. Muka melas lo itu menjijikkan." sahut Nisa yang tengah menyelonjorkan kedua kakinya.

Hendra memutar bola matanya malas. Kemudian ia menyipitkan matanya, menatap orang yang tengah berjalan menghampiri mereka. "Taro tuh, jadi ngga?"

Semuanya menoleh kearah Varo, untung saja tadi saat di hukum Rizki sudah menghubungi Rai. Dan cowo itu langsung setuju dengan rencana mereka.

"Jadi lah, tinggal tunggu Keisya dateng kesini." bisik Ucha.

Lalu semuanya mengangguk dan memilih bersikap biasa saja ketika Varo kini sudah mulai duduk bergabung dengan mereka.

"Lo semua pada dari mana dah? Bolos ngga ngajak-ngajak." kata Varo sambil mengambil minuman milik Rizki dan langsung meminumnya tanpa ijin.

Membuat si pemilik menatap Varo dengan tajam. Kedua bola matanya seakan mau keluar.

KEISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang