21,ada apa!

21 2 0
                                    

Satya bingung kenapa Sindi tiba' mengajaknya untuk segera pulang, padahal mereka baru sampai.apa sesuatu terjadi!

Namun Satya tetap memilih diam dan tetap melajukan motornya melewati jalan raya.

Mereka sampai di depan rumah Sindi,namun Sindi tetap diam dan itu membuat Satya kewatir.

"Ara Lo sakit?"tanya Satya sambil tersenyum.

"g Ara baik kok,cuma mau pulang aja.kak maaf"jawab Sindi dan langsung masuk begitu saja kedalam rumah tanpa menunggu balasan dari Satya.

Sindi membuka pintu rumah dengan tergesa-gesa dan langsung menutup pintu dengan cepat,ia menjatuhkan tubuhnya perlahan menyenderkan punggungnya pada pintu sebagai sandaran.

Ia menunduk dan langsung menumpahkan apa yg ia tahan se dari tadi,hanya suara isakan yg terdengar.dan masih pada posisi yg sama.

Hiks       hiks      hiks hiks  hiks      hiks

Isakan itu mulai hilang, Sindi mengusap kasar air matanya yg ada di pipi.

Bangun dan berjalan ke Arah kamarnya,dan langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur.setidaknya ini lebih baik, Hinga Ia tertidur.

=============================

Disini tengah menunggu jawaban dari orang seberang sana,saat sudah ada suara .

"Cepat cari Sindi di Bandung,dan cari dimana ia sekolah....tut"sambungan telepon langsung diputuskan sepihak saat sesudah mengatakan itu.

"Bagaimana mas, ketemu"tanya Caca mama tiri Sindi.

"Tenang saja,kita pasti menemukan nya.lebih baik kau jaga diri mu dan kandungan mu itu"ucap Tara menenangkan Caca.

=============================

Sindi terbangun dari tidurnya,kini jam sudah menunjukan pukul tujuh malam.berati matahari sudah terbenam,dan digantikan langit malam.

Dukk

Sindi merasakan sakit di bagian dadanya,ini terasa sakit.Ada apa dengan jantung?

Ia melangkah kan kakinya menyalakan lampu yg berada di dapur,dan juga langsung memasak mie instan dan juga minuman berserial.

Ia memakan semua yg ia buat tadi,hidup seperti inikah?
Sindi masih fokus dengan makanannya.

"Kalau gini terus,kapan Sindi bisa nikmatin hidup"monolog sindi.

Sindi bangkit dari tepat duduknya melangkahkan kakinya ke arah televisi.ia duduk di sofa menatap televisi yg masih mati.

"Baca aja ya,dari pada nonton"monolog nya lagi dan mengambil novel di bawah rak meja."bosen"ucapnya lagi,baru kali ini dia tau bahwa membaca buku bise sebosan ini.

Sindi sibuk melihat sekitar mencari benda pipih yg biasanya tak pernah digunakan selama sekali.

Ia menumukan benda pipih itu didalam tas sekolahnya.mebuka room chat dan ada satu pesan masuk dari Satya.

Ks

| Ra kalau sakit,bilang ya!
  Ntar aku izinin ke Dias.

                       14:20

| Mau apa? Ntar aku beliin
                      15:00

| P
| P
| P
| Dek
| Ra
| Sindi atiara

                      15:05

Sindi tersenyum, melihat pesan yg dikirimkan satya.tak banyak tapi kata dek sungguh menggelikan menurut nya.

Derita Hati Sindi!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang