8. DIA BAIK-BAIK SAJA

630 110 5
                                    

Hay! Gimana? Udah siap buat baca?

Kita main santai aja ya guys wkak😭

Semoga selalu suka dengan cerita ALVARO ya teman-teman 🦋💜

And, happy reading💜💜

*****

8. DIA BAIK-BAIK SAJA

Kalau kamu tanya sedang apa aku sekarang. aku sedang menjaga hati, agar tidak jatuh ke kamu lagi.
- Claretta Zoeline.

Pembukaan!

Draco mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, tiba-tiba saja perasaannya tidak enak, ditambah hari sudah semakin gelap. Membuat dirinya benar-benar dilanda oleh ribuan rasa ketakutan.

"Gue kenapa?" Monolog Draco.

Tanpa berfikir panjang, Draco memutar stang motornya dan menancapkan gas sekencang mungkin. Tujuannya hanya satu, Clara. Gadis itu benar-benar membuat Draco hampir gila. Draco tidak peduli dengan ucapan Clara yang menusuk hatinya tadi, persetan dengan ucapan Clara. Memang, Draco juga tidak terlalu baperan.

Deg!

Tiba-tiba kaki Draco terasa kaku untuk dibawa berjalan, jantungnya berdetak kencang tidak karuan. Entah Draco yang merasakan atau gimana, sosok diri dia, merasa hidup dalam diri Clara.

Draco tahu ini salah, menjadikan Clara pelampiasan? Tentu saja bukan, untuk saat ini, Draco hanya ingin berdamai dengan kilasan menyedihkan itu.

"Ayo pulang," ajak Draco setelah lama memandangi wajah murung Clara.

Sedangkan Clara hanya kaget, lalu mendongak. "Dia kayanya lupa, hehe," canda Clara.

"Gausah pura-pura baik, jujur aja. Gue tahu lo terluka."

Draco lalu beralih mengambil dua bahu Clara, dan mengajak gadis itu berdiri. Sedangkan Clara hanya diam, terbesit rasa bersalah karena sudah menolak ajakan Draco tadi.

"Dia jahat banget, Co," cicit Clara.

"Iya, gue tahu, ayo pulang."

"Lo ngga marah?" Draco menggeleng lalu mengusap sisa air mata Clara.

"Engga sama sekali, kalo sedih, pasti wkwk," canda Draco. "Makan dulu gimana? Lo kayak kecapekan banget."

"Iya, ayok," ajak Clara.

Mereka lalu menaiki motor Draco, dan pergi dari sekolah itu. Clara memeluk erat pinggang Draco dari belakang. Jika bersama Draco, Clara rasanya sangat tenang dan damai. Bahkan, keduanya pun tidak tahu, siapa yang menjadi pelampiasan, dan siapa yang melampiaskan.

"Makan nya dimana?" tanya Draco.

"HAH?"

"BUDEG YA LO?" teriak Draco yang tak kalah kencang.

Draco lalu menepikan motornya. "Gue nanya, kita makannya dimana?"

Clara lalu menggaruk rambutnya, dia kemudian tertawa kecil, ternyata begini sensasi jika berteriak diatas motor. Benar-benar seru level atas!

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang