16. LOVE ON HOSPITAL

550 81 2
                                    

Special of 14k views ALVARO ❤️ Part ini akan lebih panjang daripada biasanya, so, siapkan jantung kalian yah✨

Happy reading

And, jangan lupa tinggalkan jejak yah✨❤️

*****

Dia yang bodo amat, atau aku yang terlalu pake rasa?
-Claretta Zoeline

16. Love On Hospital

P E M B U K A A N

Seminggu telah berlalu, sedangkan Clara baru saja siuman dari dua hari yang lalu. Kondisinya sekarang benar-benar sangat kritis, untuk itu, dirinya masih belom diperbolehkan untuk pulang. Clara melihat jam dinding yang berada diruang rawatnya. Hari menunjukkan pukul sebelas malam. Clara baru menyadari jika Alvaro masih setia menemaninya hingga larut malam, Clara menatap kebawah. Ada Alvaro yang tidur nyenyak diperutnya.

Clara jadi khawatir dengan kondisi sang pacar, bagaimana jika setelah ini Alvaro yang sakit? Bagaimana tidak berpikiran seperti itu, selama dirinya dirumah sakit, Alvaro benar-benar menjaga dirinya.

Clara mengusap pelan rambut Alvaro, memainkan rambut kekasih yang sudah menjadi candu bagi Clara. "Makasih udah jagain aku," ujar Clara.

Clara mengingat kejadian bulan-bulan sebelumnya, kejadian dimana dia dan Alvaro sempat menjadi musuh bebuyutan. Dirinya lantas tertawa.

Clara melihat kearah nakas yang berada disebelah tempat tidurnya, disana ada sebuah buket bunga berwarna lylac. Warna favoritnya. Clara berusaha menggapai bunga tersebut, rasa penasarannya benar-benar sudah level atas.

Get well soon, bocil.
-Mdco

Kira-kira seperti itulah note yang terletak ditengah-tengah buket tersebut. "Marvelon Draco?" pikir Clara. Entah kenapa pikiran Clara menuju kepada Draco sekarang. Sudah lama sekali rasanya Clara tidak bertukar kabar dengannya. Apakah pria baik itu, baik-baik saja?

"Eughh."

Alvaro terbangun, Clara dengan cepat membekap mulutnya. "Upss kebangun!"

"Lo udah bangun?" tanya Alvaro seraya mengucek matanya.

"Udah, baru aja," ujar Clara. "Capek banget kelihatannya?"

Alvaro lalu memasang buah bajunya yang terlepas dibagian atas. Ia memang sengaja tadi membukanya, selain panas, Alvaro juga tidak terbiasa tidur pakai baju. Tapi apalah daya, ruang rawat Clara hanya ada mereka berdua.

Sangat tidak mungkin rasanya jika Alvaro melepaskan bajunya, bisa-bisa banyak pikiran negatif dari orang lain.

"Eum, engga capek banget," ujar Alvaro.

"Ini, dari Draco, kah?" Clara memperlihatkan buket yang sedari tadi sudah membuatnya sangat penasaran.

Alvaro mengangguk. Sebenarnya, dirinya sempat berdebat dengan Draco siang tadi, Alvaro jelas saja tidak terima jika Draco memberi kekasihnya sebuah bunga. Dan Draco, sepertinya ingin sekali membuat dirinya marah besar. Sudah tahu, kan? Alvaro itu sangat emosional, dan galak tentunya.

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang