9. SUNDAY MORNING

638 111 13
                                    

Assalamualaikum semuanya, bagaimana kabar kalian? Semoga tetap sehat dan tetap lakukan prokes yaa<3

Semoga selalu suka dengan cerita ALVARO ya teman-teman 🦋💜

Jangan lupa vote, share, dan komen disetiap paragraf yaa😍

Dan, Happy Reading 💜💜

*****

9. SUNDAY MORNING

Apa yang membuatmu begitu yakin bahwa dia akan kembali?

ALVARO OLEH AZZAHRASUGANDA

__________

Alvaro mencoba untuk kembali tertidur, seperti biasa, mimpi itu selalu hadir dalam hidupnya. Alvaro menghembuskan nafasnya panjang, mengambil air minum yang berada di nakas lalu meneguknya sampai habis, haus, dilema, rindu, semuanya bercampur aduk. Tidak ada yang bisa mengerti nya. Bahkan, dirinya sendiri bingung, kenapa dia hidup jika raganya mati seperti ini?

Alvaro lalu berdiri, menuju toilet yang berada di kamar tidurnya, ia akan mandi. Sekarang adalah hari Minggu, anggota Archader lainnya tentu sudah berjanji akan mengadakan Sunday Morning, seperti jogging dan acara kumpul lainnya.

"Tumben bangun, Aa," ujar sang bunda yang sudah duduk di tepi kasur Alvaro.

Alvaro kaget karenanya, Alvaro melilitkan handuk pada pinggangnya dan duduk di samping sang bunda, lebih tepatnya Alvaro bersandar pada kepala kasurnya.

"Al sama Clara udah pacaran, Bun," ujar Alvaro yang mampu membuat sang bunda langsung menoleh.

"Apa engga secepat ini?" tanya sang Bunda khawatir, tentu saja Aruna khawatir. Alvaro itu labil, dan emosional, sebagai seorang bunda tentu saja Aruna takut, takut jika Alvaro tidak bisa mengontrol emosinya.

Alvaro mengembangkan senyum tipisnya. "Ini udah yang terbaik, Bun," celah Alvaro membela diri.

"Bunda ga usah khawatir, Al udah gapapa."

Aruna lalu mengusap rambut sulungnya itu lembut. "Sekarang bunda mau nanya."

"Nanya aja Bun, kaya serius banget," kekeh Alvaro.

"Apa Aa sayang, sayang sama Clara?"

Alvaro bungkam kali ini, sayang? Alvaro tentu belum berfikir sejauh itu, perasaannya kepada dia masih utuh, dan tidak bisa seorangpun menggantikannya.

"Engga Bun." Jujur Alvaro, Alvaro tahu caranya salah, balik lagi kepada perkataannya sebelumnya. Egois untuk kepentingannya sendiri, tidak apa-apa bukan?

Dapat Alvaro lihat, sang Bunda tertunduk kecewa, kali ini ego Alvaro benar-benar sangat besar, tidak ingin membuat sang Bunda makin kecewa, Alvaro lalu mengambil tangan Bunda-nya.

"Seiring berjalannya waktu, Al pasti bisa Bun, ga papa, bunda tenang aja," ujar Alvaro meyakinkan sang bunda.

"Yaudah, ada niatan buat ajak Clara ketemu bunda?"

"Minggu depan?" tanya Alvaro.

Sang bunda lalu tersenyum hangat kepada Alvaro, tidak ingin mengganggu aktivitas Alvaro, sang bunda mengutuskan untuk pergi. "Bunda keluar, mau jogging kah?"

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang