7. ANTAGONIS

792 115 6
                                    

Hai guys, balik lagi nih cerita yang kalian tunggu-tunggu.

Vote nya jangan lupa ya<3

Semoga selalu suka dengan cerita ALVARO ya teman-teman semuanya 💜💜

And, happy reading!💜💜

7. ANTAGONIS

*****

Ngga ada yang bisa membuatmu benar benar sembuh, kecuali orang yang membuatmu terluka.
-ALVARO dari AzzahraSuganda

Pembukaan!

Clara bersama dengan ketiga sahabatnya, baru saja keluar dari kantin. Perihal kabar kemaren, memang sudah banyak yang mengetahui, termasuk ketiga sahabatnya sendiri. Clara juga tidak mempermasalahkan tentang ia yang akan diserbu oleh perempuan SMA Merpati. Itu adalah hal yang biasa, terlalu lebay memang. Clara menatap lurus ke depan. Didepan lorong sana, ada Alvaro bersama dengan anak Archader lainnya. Tapi, bukan itu yang jadi permasalahannya.

Ada Tika disana, sebut saja dia pemeran antagonis disini! Spoiler bentar, Kartika Putri Caroline, Bisa dipanggil Tika. Primadona sekaligus siswa berprestasi di SMA Merpati ini. Selain parasnya yang memukau, Tika juga jago nge-dance. Bertolak belakang dengan diri Clara yang tidak sesempurna itu. Namun kembali lagi, setiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Ini sudah takaran yang diatas, tidak bisa ditambah dan dikurangkan.

Tika, bersamaa dengan kedua temannya, Arshila Adisty dan Hanum Salsabiela. Disana mereka bertiga bergabung dengan Anggota Archader lainnya. Jelas saja, Karena Arshila Adisty mempunyai seorang kekasih dari geng Archader itu.

"Kan! Udah gue bilang! Alvaro itu jahat bener!" teriak Angel didepan wajah Clara. Seraya menghentakkan kakinya.

"Positif thinking, Ngel, mungkin mereka ada urusan," jawab Clara mencoba untuk biasa saja, perasaannya pada Alvaro memang sulit diartikan. Atau bisa disebut masih 57%. Selebihnya? Entahlah, Clara hanya tidak ingin terbawa perasaan.

Lalu, nanti dijatuhkan? Di-ghosting? Clara sudah bisa memahami fase percintaan remaja pada umumnya.

"Tau ah! Itu pada dasarnya ya, si Tika emang genit gitu," ujar Caca. "Lihat tuh, Alvaro cuman diem aja!"

"Ya gue tau! Tapi, agh pokoknya gue ga setuju! Cocokkan sama Draco, ya Allah kebayang kalo Draco ada disekolah ini," ucap Angel terlalu hiperbola.

"Seberapa bencinya sih, lo ke gue?"

Kaget. Saking sibuk bercerita, mereka sampai lupa bahwa sekarang sebagian anggota geng Archader sudah ada dihadapan mereka. Bisa bayangkan bagaimana mereka sekarang? Rambut hitam yang acak-acakan. Baju yang dikeluarkan. Dua kancing atas baju mereka yang sengaja tidak dipasang, menampakkan kaus oblong warna hitam, khas pria pada umumnya!

"Gaya lo! Songong banget, sok ganteng, benci gue," ujar Angel sarkasme. Entahlah, Angel tidak tahu dan tidak bisa mendefinisikannya, perasannya kadang tidak pernah salah dalam menilai seseorang.

"Gue yang lari, lo yang sesak nafas!"

"Yang sesak nafas kan gue, uang-uang gue juga buat berobat! Udahlah, gue ke kelas dulu, ayo Jea, kita enyah dari hadapan setan yang berubah wujud menjadi manusia ini!" ajak Angel menggebu-gebu.

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang