3. HANYA SEKEDAR PEDULI

1.1K 161 16
                                    

Absen dulu, siapa yang baca part ini!!!💜💗💞💕✨

Siap spam komen di setiap paragraf? Ara harap, siap ya<3

Semoga selalu suka dengan cerita Alvaro, aamiin🦋🦋

Dan, happy reading💜💜💜

*****

Bolehkah aku terbang sebentar? Terbang hanya karena perlakuan manis dari dia.
-Claretta Aurelia.
_________________________

Clara tahu, siapa pria Alvaro itu. Setelah mencoba untuk menelaah dengan sabar, Alvaro ialah pria dingin dan ketus saat berbicara. Katanya, Alvaro itu juga emosional. Clara menjadi takut sendiri.

Usai memakai pembalut tadi, Clara langsung berlari menuju kelas. Ia tahu betul, kejadian tadi membuat banyak dampak buruk yang akan terjadi. Sudah dipastikan, seluruh perempuan SMA Merpati, akan menatap sinis kepadanya.

"Cieee, yang ditolonin pria tampan," ujar Caca, sembari menyenggol lengan Clara.

"Tau tuh, si Clara, main terobos aja!" Clara menatap mereka jengah. Teman-temannya memang nomor satu jika membahas masalah cogan.

Clara mengeluarkan buku matematika peminatan, berusaha untuk menghafal banyak rumus itu. Hari ini, menurut info yang Clara temukan dari ketua kelas XI Bahasa 2–– Zidan, sekaligus anggota Archader angkatan sepuluh. Mereka hari ini akan mengadakan ulangan harian.

Memang benar, dua minggu ini seluruh siswa akan disibukan dengan berbagai macam ulangan.

"Jea, nanti tunjukin gue ya, please banget, cuma lo yang hebat di bidang matematika ini," ujar Clara.

FYI, diantara mereka semua, mungkin hanya Jea yang terlalu hebat di bidang matematika itu. Sedangkan Clara, ia hanya basic dibidang sosiologi, geografi, dan biologi.

"Gue nya mau sih! Dan, lo tahu kan? Siapa bapak matematika peminatan kita?" Clara mengangguk, tahu betul siapa bapak itu. Bapak dengan mulut pedas luar biasa! "Gue takut di sindir terus, Pak Zul memang mulutnya pedas!"

Sedangkan Caca dan Angel, juga sama hal nya. Mereka lagi mempelajari rumus bersama teman kelas lainnya. Jika dibandingkan dengan mereka, maka Clara akan kalah. Clara memang sangat lemah di bidang angka-angka.

Seketika, seluruh kelas langsung hening, mata Clara berhasil membulat sempurna. Si bapak yang tadi digosipkan sekarang sudah didepan mata! Seluruh siswa, sudah pasti langsung mengambil kertas selembar.

Pak Zul, memang tegas, tidak suka bertele-tele. Kadang Clara merasa mau nangis saja, mau mencontek pun susah banget!

Seusai Pak Zul membacakan soal, semua siswa disibukkan dengan kertasnya masing-masing. Ketika semuanya sudah mulai menulis, berbeda dengan Clara yang masih melamun melihat soal-soal itu.

Soal matematika kali ini memang cuman tiga buah soal, tapi di nomor satu terdapat dua soal. Itu berarti, semua soalnya ada enam.

"Huuss, huss, Je, Jea!" panggil Clara sangat pelan. Namun, tidak ada tanda-tanda Jea akan menoleh.

Clara berusaha sekeras mungkin, mencoba mengingat rumus-rumus yang ia pelajari barusan. Namun tetap saja.

Siapapun, yang benar-benar membenci matematika, sekuat apapun usaha untuk belajar, sekuat apapun kita mempelajari rumusnya. Kalo kita memang tidak niat di matematika, kita bisa apa?

Materi kali ini adalah tentang Rumus Jumlah dan Selisih Sinus dan Cosinus. Benar-benar membuat Clara buntu.

Clara hanya sibuk memanggil-manggil nama Jea, namun Jea malah sibuk dengan kertas coretan nya.

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang