14. TOKO ICE KRIM

574 93 2
                                    

Selamat membaca dan semoga selalu suka dengan cerita ALVARO 🔥🔥🔥

Don't forget to be vote and coment guys🔥🔥🔥

*****

Manusia memang gitu ya? Mau nya dihargai, tetapi tidak pernah menghargai.

Alvaro Dari AzzahraSuganda

________________________

Sekolah sudah mulai sepi, sedangkan Clara masih setia berdiri didepan gerbang sekolah. Hari ini ia akan menepati janjinya kepada Draco untuk jalan-jalan. Ternyata Clara tidak bermain-main dengan ucapannya, ia sibuk dengan ponselnya lalu menghubungi Draco.

Terlihat aneh memang, berpacaran dengan Alvaro jalannya dengan Draco. Clara juga sebenarnya tidak ingin melupakan sang pacar, tetapi Alvaro sendiri yang belakangan ini kurang memberinya kabar, bagaimana Clara tidak merasa jenuh?

"Udah nunggu lama, neng?" Clara tersentak kaget dengan suara seorang pria yang menyapanya.

Clara melihat pria itu intens. Ternyata, Alvaro. Demi apa?

Clara benar-benar diambang kebingungan, sementara dibelakang sana Clara dapat melihat motor Draco yang akan hampir sampai didekat mereka.

Alvaro turun lalu membuka helm-nya. "Kok diem-diem bae?" tanya Alvaro. Clara dengan cepat segera menggelengkan kepalanya.

"Ah, engga."

"Janjian sama dia?" tanya Alvaro ketika menyadari keberadaan Draco yang tengah menurunkan standar motor nya.

Clara dengan cepat melihat kearah Draco, berbicara melalui tatapan agar Draco segera membela dirinya.

"Kalo iya, kenapa?" tanya Draco membuat nyali Alvaro langsung menciut.

"Yang lo ajak jalan, cewek gue anjir!" tukas Alvaro.

"Kalo dia mau kenapa engga?" tanya Draco.

Clara yang melihat perdebatan itu langsung mengambil tangan kekar Alvaro dan mengajaknya untuk segera pergi dari sana. Jika dibiarkan, bisa gawat. Alvaro dan Draco tidak pernah mengenal kata damai.

Clara melihat kearah Draco, mengucapkan kata permintaan maaf lewat tatapan mata antara keduanya. Sedangkan Draco, ia menghela nafasnya panjang, ia melihat kearah Clara dengan tatapan yang sayu.

"Sekali aja lo ajak Clara jalan, habis lo!"

Setelah mengucapkan itu, Alvaro langsung menancapkan gas motornya.

*****

"Kamu marah?" tanya Clara saat keduanya sedang asik melihat pemandangan kota Jakarta.

Alvaro tetap diam, tidak menyahut sama sekali. Kondisi hatinya sedang tidak baik-baik saja. Ia lebih baik memilih bungkam daripada harus bersuara, takutnya nanti ucapannya akan menusuk hati Clara.

"Kamu beneran marah?" tanya Clara lagi. Clara pun cukup tahu, siapa yang tidak marah jika berada diposisi Alvaro?

Clara mengulas senyumannya, jika Alvaro marah itu tandanya, Alvaro sudah mulai menyukainya, bukan?

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang