10. KETIKA BIMBANG

668 104 4
                                    

Assalamualaikum, gimana kabar kalian semua? Semoga selalu sehat yah😍

Aku balik lagi dengan cerita ALVARO, kali ini dijamin seru deh!

Semoga selalu suka dengan cerita ALVARO ya teman-teman 🦋💜✨

Jangan lupa, vote, komen, dan share cerita ini ke semua akun sosial media kalian yah<3

And, happy reading all🌻🦋

*****

10. MONOCROME KOFFE

Sudah terlalu dalam mencintainya, sampai lupa kalo kita banyak perbedaanya.
-Claretta Zoeline.

____________

Sudah tiga hari berturut-turut, Alvaro sama sekali tidak bisa memegang ponselnya, artinya Alvaro sudah tiga hari tidak berkomunikasi dengan gadisnya. Alvaro memijit pelipisnya dengan tangan kanan yang sibuk berkutat dengan rumus-rumus kimia. Ya, Alvaro ditunjuk langsung oleh kepala sekolah untuk menjadi duta olimpiade kimia tahun ini, bersama dengan Tika yang menjadi partner olimpiade-nya.

Sedangkan Alex, ia ikut serta dalam duta olimpiade Fisika. Memang sudah tidak dapat diragukan lagi, selain memiliki paras wajah yang diatas rata-rata, otaknya juga tidak salah dalam bermain.

"Kalo udah capek, ga usah dipaksa, Al," ujar Tika menyarankan agar Alvaro tidak terlalu lelah.

Bagaimana tidak lelah, Alvaro sangat fokus dengan belajarnya kali ini. Jangankan untuk memberikan kabar kepada Clara, makan saja ia sering telat dan lupa.

"Makan ya? Kalo lomba besok, kita harus jaga stamina juga Al," ujar Tika.

Alvaro juga membenarkan ucapan Tika, Alvaro mengingatnya, seharian kemaren dia tidak makan sama sekali. Membuat cacingnya meronta-ronta ingin diberikan sesuap nasi.

"Monocrome Koffe, kita makan disana ya?" Alvaro hanya mengangguk mengiyakan saja. Lagian, Clara tidak pernah memberinya kabar.

Alvaro dan Clara benar-benar memiliki banyak perbedaan, Clara yang egois, dan Alvaro yang labil. Jelas saja tidak bisa bersatu, tapi mereka berdua memaksa untuk terus bersatu. Kepala Alvaro yang terasa berat, semakin berat jadinya.

"Gue bawa motor," ujar Alvaro memberhentikan langkahnya.

"Motor lo tinggal sini aja, nanti suruh temen lo yang jemput," jawab Tika memberi saran. "Kepala lo berat banget, lo ga akan kuat bawa motor!"

Alvaro tetap naik ke motornya. "Jadi makan, ngga?"

"Tapi gue khawatir," cicit Tika yang mampu membuat Alvaro terdiam lama.

"Gue aman, Tika."

Tika langsung tersenyum ramah kepada Alvaro. Perempuan itu memang sudah akrab lama dengan Alvaro, selain selalu sama dalam ikut olimpiade, rumah mereka juga sedikit berdekatan.

Lalu mereka keluar dari pekarangan sekolah, memang tadi mereka memutuskan untuk belajar di perpustakaan sekolah.

Alvaro tetap melajukan motornya, walaupun kepalanya sudah ingin pecah, pikiran Alvaro berkelabu kemana-mana. Dan tanpa Alvaro sadari, ia tengah berada di persimpangan jalan, ada mobil merah yang berlawanan dengan dirinya, tetapi sepertinya mobil itu tengah ada masalah. Dan tidak ingin terjadi apa-apa, Alvaro langsung membanting stang motornya.

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang