“Ahh kenapa tidak mau berhenti..” gerutuku sambil mengusap jejak air mata di pipiku dengan percuma.
Aku merogoh tas di pangkuanku dengan serampangan, berusaha mencari tisu yang sialnya sama sekali tidak kutemukan. Ah, sepertinya tertinggal di tas yang lain. Aku mengedarkan pandanganku ke dashboard mobil, tapi tidak ada juga benda bernama tisu itu.
“Apa dia simpan disini?” aku kembali bermonolog, kali ini sambil membuka bagasi kecil di depanku.
Sayangnya tidak ada juga. Disana hanya ada tas kamera dan juga… fotoku?
Mengusap pipiku yang basah, lalu aku mengambil beberapa kertas foto itu dimana semuanya menampakkan gambar diriku. Hasil fotonya bagus sekali, tapi bukankah ini tidak benar? Untuk apa dia memotret diriku? Aku sendiri tidak pernah menyuruhnya melakukan ini.
Aku tidak mengerti. Apa maksudnya semua ini?
Oh, jangan bilang…
-o0o-
“Lee Donghae.”
Aku mengerutkan kening, “Aku sudah tahu namamu.”
“Umurku 37 tahun. Aku tidak punya orangtua. Aku juga tidak punya pekerjaan tetap. Tapi, aku punya usaha kecil di daerah Gangwon. Aku punya cukup tabungan untuk membeli rumah dan bertanggung jawab untuk hidup seseorang.”
Aku semakin tidak mengerti. Pria di hadapanku ini sama sekali tidak menjawab pertanyaanku.
“Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?” tanyaku, berusaha setenang mungkin.
“Aku akan bertanggung jawab atas dirimu.”
“…apa?”
“Kau tidak harus bertahan di tempatmu saat ini. Kau pantas untuk pergi dan menemukan kebahagiaanmu sendiri.”
Mulutku sudah terbuka untuk membalas ucapannya, tapi tidak ada sepatah kata pun yang keluar. Aku terlalu bingung, terkejut, sekaligus terharu saat ini.
Lee Donghae. Orang yang tak pernah kusangka-sangka, bagaimana bisa dia mengatakan hal itu dengan lancar dan tenang seperti ini?
Melihat tidak ada respon dariku, Donghae mengambil satu langkah maju. Mengikis jarak di antara kita.
“Hiduplah bersamaku. Aku berjanji hanya akan memberikanmu kebahagiaan.”
To be continue…
Hai, readers~
Aku balik lagi nih dengan cerita baru~
Jangan lupa Vote + Comment + Share ya.. Terima kasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
For a Baby
FanfictionPernikahan bukanlah akhir perjuangan hidup. Pernikahan bukan berarti akhir dari sebuah hubungan. Sesungguhnya, pernikahan adalah awal perjalanan baru. Kehidupan baru. Hanya pasangan-pasangan dengan cinta yang kuatlah yang bisa terus bertahan, mengha...