Tanpa tali, aku terikat
Tanpa sangkar, aku terkurungLantas bagaimana caranya bebas?
Sebab pisau tidak mampu memutus ikatannya
Dan kunci tidak mampu membuka kurungannyaPada suatu masa ketika berada dalam titik terendah
Aku lari secepat yang kubisa
Aku terbang setinggi yang kumauKemudian kala tubuh lelah,
kehabisan tenaga,
aku menutup mata,
membiarkan raga luluh pada tanah.Entah setelah berapa lama,
aku mendapatkan kembali kesadaran,
yang tertangkap netra adalah ikatan dan kurungan yang sama.Apakah semua kebebasan itu hanya ilusi semata?
Sebab jika iya, lebih baik aku bermimpi lari dan terbang saja
Selasa, 5 Mei 2020; 09.59 WIB
—dy
KAMU SEDANG MEMBACA
a.m. | p.m.
Poetrybisa disebut sajak, bisa pula tidak; sebab karya ini tidak terkekang, tanpa aturan. ↪cover by pinterest