8

60 13 0
                                    

Happy Reading!!!

"LO APAIN SAHABAT GUE BANGSAT" bentaknya saat arkan tersungkur karena tinjuannya. Memang tinjuannya tak begitu kuat, namun sukses membuat arkan terkejut.

Gadis yang tadi duduk disebelah arkan seketika memekik melihat arkan tersungkur. dan kedua temannya yang tersentak saat seseorang tiba tiba datang memukul arkan.

Arkan bangkit menatap seseorang yang tiba tiba memukulnya. Saat matanya bertemu dengan zea ia sempat terenyuh "LO? "

"APAAA?!! LO UDAH SAKITIN SAHABAT GUE TANPA ALASAN BANGSAT" emosinya. "apa salah dia sampai lo tega mutusin dia tanpa alasan? " suara zea mulai turun sambil mendorong dada arkan dan bertanya pelan pelan ia menatap manik mata arkan yang masih diam.

Plakkkk

"dia pacar gue sekarang. Jadi lo gausah ikut campur" dengan tiba tiba cewe yang tadi menamparnya keras.

"SINTAA!!" bentaknya menatap cewe itu. "lo juga gausah ikut campur. Ini urusan gue. Dan satu lagi" ujarnya seraya menunjuk wajah sinta. "LO BUKAN PACAR GUE" sinisnya menusuk.

Sinta beralih menatap zea sinis dan mendorongnya hingga gadis itu membentur loker di belakangnya dengan keras. Dan pergi begitu saja.

Arkan yang melihat zea terbentur dengan keras ia ingin membatunya, tapi urung ketika arvin tiba tiba datang dan membawa zea pergi.

"AWAS LO ARKAN!! URUSAN GUE BELOM SELESAI SAMA LO!!" teriak zea.

Dibelakang arvin terlihat tiara menatapnya dengan kedua matanya yang sembab. Saat arkan hendak menghampiri tiara, gadis itu malah berbalik pergi bersama arvin dan zea dan kedua teman arvin kecuali adiknya.kevan.

Kevan menatap abangnya tajam lalu ia menghampiri arkan dan kedua temannya yang masih diam. "lo kenapa sih bang? " tanyanya kesal. Ia memang tak berniat untuk menghajar abangnya seperti zea tadi. Ia duduk di depan kelas arkan tepatnya tempat dimana tadi sinta duduk.

"gue juga gatau kev. Gue rasa gue ga pantes buat tiara" ujarnya mengikuti kevan dan duduk di sebelahnya.

Kevan mengerutkan dahinya dan menatap abangnya itu tak percaya. "ternyata lo bodoh juga ya soal cinta" ujarnya sinis. "apa yang buat lo ngerasa ga pantes? "

Arkan menghela nafasnya kasar. "gue ga selalu ada buat dia"

Kevan memelototkan matanya mendengar jawaban abangnya itu. "bodoh" umpatnya. "Pantes si zea nonjok lo" ujarnya dan pergi meninggalkan arkan dan kedua temannya.

"lain kali berfikir dulu sebelum lo bertindak bang" teriak kevan dari jauh. Untungnya aksi mereka tadi tidak ada yang melihat, berhubung ini jam istirahat sudah dipastikan anak anak sekolah memenuhi kantin.

Kedua teman arkan terkekeh melihat sahabatnya. Mereka memang sebelumnya sudah memberi tahu pada arkan, namun arkan tak menanggapinya. Mungkin dengan zea yang tadi tiba tiba menonjok arkan akan membuat dirinya sadar.

"apa lo ketawa ketawa? " ujar arkan sinis seraya menatap kedua sahabatnya yang duduk di kanan Kirinya.

"gue bilang juga apa" ujar nando masih tetkekeh. "susah sih lo di bilangin".

ZEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang