Happy Reading!!!
Setelah bel pulang berbuyi buru buru arvin membereskan bukunya dan memghampiri zea yang masih memasukan bukunya ke dalam tas. Ia duduk di atas meja dihadapan zea dan menatap gadis cantik itu sambil tersenyum. Sampai seseorang membuyarkan nya.
Pletaakk
"anjir lo vin, gitu banget lo liatinnya. Zea juga gabakal kemana mana kali" ujar vino sambil mengeplak kepala belakang arvin.
Arvin menatap tajam sahabatnya itu. "sirik aja lo"
"iya iya yang otw balikan mah beda" ejek rian yang berada di samping tiara.
Arvin terkekeh mendengarnya dan menatap zea yang sudah memerah pipinya digoda oleh sahabat sahabatnya itu.
Zea yang sudah tak tahan langsung menarik arvin untuk keluar kelas meninggalkan teman temannya. Tak lupa ia berpamitan pada tiara yang juga tersenyum mengejek kearahnya.
Zea terus menarik tangan arvin saat berjalan di koridor. Ia merutuki wajahnya yang merona saat rian menggodanya tadi.
"pelan pelan jalannya sayang" ujar arvin sambil terkekeh.
Zea mendengarnya kembali merona. "ish arvinn, tau ah" cebiknya kesal sambil melepaskan genggamannya pada arvin.
Arvin yang melihat genggamanya terlepas langsung mendekati zea dan merangkulnya erat.
"gemes deh gue liat pipinya" ujar arvin sambil mencubit pipi zea gemas.
"ih arvin jangan dicubitttt" kesalnya sambil mengusap pipinya yang memerah di cubit arvin.
Kedekatan mereka tak luput dari tatapan tatapan memuji dan iri, tapi arvin tak mempedulikannya. Yang penting dirinya bahagia.
Sesampainya di depan motor. Arvin mengeluarkan jaketnya dan memasangkannya di pinggang zea ia pun mengambil helmnya dan juga memasangkannya. Gadis itu hanya terdiam terkaku di tempat melihat kelakuan arvin.
"beres" ujar arvin dan langsung naik ke atas motor sportnya. "sampai kapan lo mau berdiri di situ ze, buruan naik" ujarnya disertai kekehan.
Zea yang menyadari itu langsung naik dan duduk di belakang arvin. Arvin yang melihat zea sudah duduk di belakangnya tanganya terulur ke belakang untuk mengambil tangan zea agar memeluknya,
"biarin gini ze" ujarnya saat merasa zea akan melepaskannya.
Zea yang mendengarnya hanya terdiam dan mengangguk. Jantung nya berdebar hebat saat memeluk arvin dari belakang. Ia berharap arvin tak mendengar detak jantungnya yang tiba tiba menggila. Ia pun sudah lama merindukan hal hal kecil seperti ini bersama arvin.
Saat motornya berjalan keluar sekolah seseorang di dalam mobil menatapnya dengan marah.
"sialan lo vin" geram seseorang sambil memukul stir mobilnya. Orang itu tersenyum jahat melihat keduanya pada saat melewati mobilnya yang berada di samping jalan.
"lo tunggu aja permainan gue ze" ujarnya sambil menatap tajam keduanya. Dan pergi meninggalkan tempat itu.
"vin ini kan bukan arah ke rumah gue" ujarnya sedikit berteriak agar arvin mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEANA
Teen FictionSeorang gadis cantik yang membenci segalanya,ia benci dengan hidupnya. Ia merasa hidupnya tak adil baginya, tak ada yang pernah memihaknya sekalipun itu keluarganya sendiri. Ia tak mengerti kenapa keluarganya begitu membencinya, seingatnya ia tak p...