Happy Reading!!!
"nih lo makan dulu, selesai lo makan gue kompres" titah zea pada arvin yang menatapnya penuh harap.
Sedangkan zea yang merasa ditatap seperti itu melihat ke arah arvin "apa?"
"suapin" rengeknya manja.
"makan sendiri"
"suapin" kekeuh nya.
Zea yang kesal akhirnya mengambil mangkuk di tangan arvin lalu mulai meyuapkan nya.
Melihat itu arvin dengan semangat membuka mulutnya lebar lebar. "mukanya jangan gitu sayang" karena ia melihat muka zea yang mencebik kesal.
"sakit aja masih bisa gombal" sinis zea yang masih menyuapkan buburnya.
Arvin terkekeh mendengarnya kemudian menikmati suapan demi suapan yang zea berikan.
Rasa bubur ini begitu nikmat, gadis itu memang patut diacungi jempol dalam hal memasak. Ia tau yang memasak adalah zea, lagipula siapa lagi jika bukan zea ? Sedangkan pembantunya sedang pulang kampung.
Zea menyimpan kembali mangkuk yang sudah habis lalu memberikan minum untuk arvin.
Setelahnya gadis itu mengmbil kompres dan mulai mengompres bagian bagian yang memar di wajah arvin.
Sedangkan arvin menatap zea intens sesekali meringis karena zea menekannya.
"sakit ze"
"lagian lo ngapain sih liatin gue gitu banget" ujar zea kesal.
Arvin terkekeh lalu tersenyum "cantik"
"udah tau"
"baik" ucap arvin
Zea memutar bola matanya malas "emang"
"balikan yu"
Zea melotot mndengarnya lalu menekan memar itu dengan keras.
"sakit" rengek arvin manja.
"makanya kalo ngomong jangan ngelantur" ujar zea kesal seraya berdiri.
Saat dirinya akan kembali ke dapur, arvin dengan cepat menarik keras tangannya hingga tubuh zea limbung dan terjatuh di atas arvin.
Zea melotot kaget dengan cepat kembali duduk.
Sedangkan arvin hanya terkekeh lalu menggeser badannya ke tengah kasur. Dan kembali menarik zea keras sampai terjatuh lalu di peluknya erat.
Zea melotot melihat tingkah arvin dan berusaha melepaskan diri. "vin ih gue mau ke dapur" kesalnya.
Arvin menggeleng dan memeluk zea erat. "ga mau"
"astaga vin, lo kenapa sih?"
"kangen"
"suruh siapa pake acara marah sma gue"
Arvin mendelik kesal. "jelasin"
"yaudah duduk dulu"
"gamau"kekeuh nya "enak gini".
"ga enak ih vin" rengek zea.
Arvin akhirnya mengalah dan memposisikan dirinya untuk duduk dan menyandarkan badannya di kepla kasur.
Zea duduk dan berbalik menatap arvin. "jangan potong ucapan gue"
"iyaa"
"jadi hari itu gue niat mau lari pagi doang vin, tapi gue mikir kenapa ga sekalian gue ke panti aja"
"kan bisa sama gue"
"ihh vin dengerin dulu" kesal zea.
"iyaa lanjut"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEANA
Teen FictionSeorang gadis cantik yang membenci segalanya,ia benci dengan hidupnya. Ia merasa hidupnya tak adil baginya, tak ada yang pernah memihaknya sekalipun itu keluarganya sendiri. Ia tak mengerti kenapa keluarganya begitu membencinya, seingatnya ia tak p...