CHAPTER XVI ■ SENANG BERTEMU DENGANMU

16 3 0
                                    

Hari ini kampus kami mengadakan acara bazar besar-besaran. Tentunya kami benar-benar sibuk. Terlebih lagi para panitia acara, salah satunya adalah aku. Sejak menjadi ketua pensi waktu SMA saat itu, aku mulai tertarik mengikuti beberapa kegiatan kepanitiaan. Tak hanya diriku, Reza dan Gilang pun ikut ambil andil bagian dalam kegiatan kali ini.

Ah, sekedar mengingatkan jika kalian lupa siapa itu Reza.

Reza Giantara seorang mahasiswa jurusan Ilmu Fisika. dia adalah teman masa kecilku. Kami berteman sejak sekolah dasar sampai menengah pertama. Selain itu rumah kami dulu bersebelahan hingga keluargaku pindah ke Surabaya. Tapi siapa yang bisa menduga bahwa kami akan bersekolah bersama lagi di universitas yang sama.


Line


Wru?

Gedung dua.
Kenapa?

Jangan kemana2
Tunggu gue disitu

Ok
(Read)


Berselang beberapa menit, Reza yang sering ku panggil Echa ini telah tiba tepat dihadapanku. Ia terlihat membawa beberapa kantong yang berisi kotak makanan.

"Nih gue bawain makanan." katanya sembari memberikan kantong yang berisikan makanan.

Aku melihatnya dengan penuh tanda tanya. Bagaimana ia bisa tahu aku belum sempat makan siang tadi? Aku terlalu sibuk dengan urusan kegiatan bazar sehingga lupa waktu makan siang.

"Lo gimana?" Tanyaku sambil mengambil kantong yang di berikannya.

"Gue udah makan. Lo pasti belum makan kan?"

"Iya sih. Gak sempat soalnya." jelasku.

"Kei, jangan lupa jaga kesehatan. Jangan sampai lo sibuk sampe lupa urus diri hmm." Ucapnya sambil mengusap pelan rambutku. Aku sedikit terkejut melihat perlakuan manis yang dilakukannya.

"Yaudah gue balik dulu Kei. Masih ada yang perlu gue handle buat acara bazar besok" pamitnya sambil tersenyum dan berjalan menjauh meninggalkan ku dengan sekotak makanan.

◇◇◇◇◇◇◇

Tak terasa siang berganti malam. Aku bersyukur karena Reza memberikan makanan padaku tadi siang. Jika tidak, aku sudah lemas karena tidak makan seharian. Dikarenakan acara bazar kampus merupakan big event, kami semua jadinya disibukkan dengan segala kegiatan dan persiapan untuk acar bazar esok.

Sekarang waktu di jam tanganku menunjukkan pukul 21.45 wib. Sepertinya ini sudah larut malam, aku harus segera pulang. Sebelum pulang aku berpamitan terlebih dahulu dengan teman-teman dan para senior yang ikut dalam kepanitian. Biasanya aku pulang diantar oleh Gilang atau Reza jika ada kegiatan sampai larut malam. Tapi kali ini keduanya memiliki kesibukkan masing-masing dan aku tidak ingin merepotkan mereka. Sedangkan Nino sibuk menyusun skripsinya dan menginap di rumah temannya untuk sementara. Jadi kuputuskan untuk pulang sendiri dengan memesan ojol.

Sesaat sebelum menekan tombol yes pada aplikasi ojol yang tertera pada ponselku, tiba-tiba saja ada sebuah panggilan masuk dari Lena.

"Ya halo?"

"Kei, udah pulang belum?" Tanya Lena di sebrang telepon.

"Belum len, ini baru mau pesan ojol"

"Eh wait. Lu tunggu aja ntar ada yang jemput disitu"

"Siapa yang mau jemput gue malam-malan gini?"

"Ada temen gue. Udah daripada lu pulang naik ojol sendirian terus hilang. Siapa yang bakal jadi tukang bersihin kamar gue nanti." Jelas Lena panjang lebar yang juga menyebalkan.

Sunflower [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang