CHAPTER XVII ■ BOYS OVER FLOWERS

13 3 0
                                    

Akhirnya event bazar kampus kami dibuka untuk umum. Semua panitia stay di tempat mereka bertugas begitupun dengan diriku. Aku bertugas dibagian pengawasan stand bazar selama bazar berlangsung bersama empat orang lainnya.

Ternyata event kali ini sukses besar, bazar kampus kami menyediakan berbagai stand yang anak jaman sekarang sering sebut "Kekinian"

Sudah dua kali putaran kulakukan untuk melaksanakan tugasku sebagai panitia, setelah putaran ketiga aku dapat beristirahat berganti shift dengan panitia lain.

Tak lupa aku mengundang Lena, jadi kami akan berkeliling bersama di jam istirahatku. Tak hanya Lena, Gilang dan Reza pun juga akan bergabung dengan kami. Sepertinya mereka menyesuaikan shift mereka denganku agar kami dapat menikmati event bersama-sama.

"KEI!" Teriak Lena dari kejauhan sambil melambaikan tangan, segera ku hampiri gadis itu berlari kecil karena menahan malu.

Tentu saja teriakan membahana Lena sukses membuat semua orang berfokus menatap kami bergantian. Lena dan Gilang sama saja, malu-maluin.

"Ssh... selow aja Len. Diliatin orang nih jadinya" bisikku sambil menariknya menjauh dari tengah kerumunan.

Setelah berhasil kabur dari tatapan orang sebelumnya, kami berdua memutuskan untuk mengunjungi bazar makanan yang tentunya ramai pengunjung.

"Echa sama Gilang dimana sih?" Tanyaku kepada Lena

"Oh iya lupa. Gilang bilang dia nunggu kita di taman aja."

"Katanya mau keliling bareng?" Tanyaku bingung

"Tau tuh bocah paling mabar sama Reza" kesal Lena sambil sibuk melihat jajanan.

"Yaudah kita belikan aja buat mereka"

Setelah membeli banyak jajanan dan merasa cukup, segera kami melangkahkan kaki ke tempat Gilang dan Reza berada.

"Kan? Pasti mabar lagi" protes Lena sambil menatap sinis ke araha Gilang

Ketiga orang tersebut pun berbalik menatap ke arah kami. Aku tiba-tiba membatu. Gilang dan Reza tak hanya mereka berdua saja, ternyata ada Arka juga diantara mereka.

Aku menatap Lena sinis, tanganku gatal ingin menjambak gadis di sebelahku. Ini sudah kedua kalinya dia sengaja mempertemukanku dengan Arka.

Lena membalas tatapanku dalam diam, dan menggelengkan kepala mengisyaratkan bahwa bukan dialah pelakunya.

"Eh ayang udah datang" balas Gilang tanpa rasa bersalah sama sekali

"Omong kosong kalian mau keliling bareng" keluh Lena dan mengambil posisi duduk di bangku taman yang kosong. Ia meletakkan makanan di atas meja taman yang bundar terbuat oleh kayu tersebut.

"Nih tuan-tuan makanan kalian telah tiba" ucap Lena lagi dengan nada kesal.

"Kei ngapain berdiri disitu? Sini duduk" ungkap Reza menarik tanganku untuk duduk di sebelahnya. Aku pasrah dan duduk diantara Reza dan Arka.

"Gue gak tau kalau bakalan ada Arka disini" kata Lena sambil menyesap bobanya.

"Dia teman gue Len. Masa gak gue ajak ke acara kampus gue." jawab Gilang

"Iyadeh temen elo bukan teman gue sama Kei" ucap Lena yang kini mengunyah batagor di mulutnya.

"Ah cewe tuh pada kenapa sih?" Gerutu Gilang pada ketiga teman sejenisnya.

Kulihat Reza hanya terkekeh dan menggidikan bahu tak tahu harus menjawab apa. Sedangkan Arka hanya diam dan sibuk menyesap minumannya.

"Arka emang lu kenal sama Reza?" Tanya Lena penasaran

"Hmm." Gumamnya menjawab

"Sejak kapan?" Tanya Lena kembali

"Kepo ya Len?" Balas Reza

"Kita sering mabar bareng. Lagipula dulu waktu sekolah juga udah kenal karena main basket." Kini Gilang menjawab rasa penasaran Lena. Lena hanya mengangguk paham.

"Kok lo diem-diem aja Kei?" Tanya Reza menatapku dalam

"Lo sakit ya?" Ucapnya lagi sambil meletakkan punggung tangannya tepat di dahiku.

"Nggak kok." Jawabku sambil menunduk malu.

"Ciee coo cweet" Ledek Gilang seperti biasa dengan muka menyebalkannya.

"Diem gak lang. Lama-lama gue yang kandangin elo" jawabku kesal.

"Nah iya Kei, kandangin aja gue udah capek soalnya" tambah Lena mendukung aksiku.

"Arka, Reza... bantuin gue mau dikandangin masa" ucap Gilang mengadu kepada keduanya dan bersikap imut. Keduanya hanya diam dan membuang muka jijik dengan yang barusan dilihatnya.

"Najis tau nggak" Reza tentu saja masih normal.

"Bacot" Kini Arka pun ikut bersuara.

Gilang pada akhirnya menyerah dan melipat kedua lengannya di dada dengan memasang raut wajah dibuat cemberut. Aku yang melihatnya ngeri dan kasihan. Lena tidak mau ambil pusing dan fokus pada makanan di hadapannya.

◇◇◇◇◇◇◇

Setelah mengobrol dan menghabiskan makanan, kami berlima memutuskan untuk berkeliling bersama sebelum jadwal shift Reza dan Gilang di mulai.

"Wihh liat tuh cowo ganteng"

"Astaga itu Reza sama Gilang bukan?"

"Cowok yang jalan bareng Gilang sama Reza ganteng juga"

"Omo... oppa-oppa lokal cuy"

Dapat kudengar bisik-bisik suara para mahasiswi dan pengunjung dari luar yang tentunya kaum hawa. Mereka semua menatap ke arah kami, lebih tepatnya kepada ketiga cowok di depanku dan Lena.

Beberapa menit kemudian setelah hampir seluruh tempat kami kunjungi, Reza dan Gilang pamit untuk kembali melanjutkan tugasnya masing-masing. Lena pun memutuskan untuk ikut dengan Gilang dan Aku pun harus kembali.

"Kei, kalau udah selesai nanti hubungi gue" ucap Reza sebelum meninggalkanku bersama Arka. Lena dan Gilang sudah pergi duluan. Kini tinggal Aku dan Arka.

"Err... Gue mau balik dulu ka" jelasku dan sebelum aku melangkah menjauh tiba-tiba saja Arka menahanku




Jangan lupa vote dan commentnya
Makasih♡

Sunflower [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang