Part 7 "Sabar"

1.8K 87 1
                                    

"Iya iya nggk udh senyum kan ini". Ucap ku. Dia pun ikut tersenyum. Lalu mengalihkan pandangannya lagi ke layar ponsel

"Iciss". Panggil Ella yang baru turun dari kamar Ricis

"Di meja makan El". Teriak Ricis memberitahukan keberadaannya pada Ella. Tak lama kemudian Ella sudah berdiri di sebelah kiri Ricis

"Knp El?" Tanya Ricis

"Ini aku nemu barang yg pernah dikasi sama Fandi dulu dikamar. Aku taro dimana enaknya?". Ucap Ella memperlihatkan kotak berwarna biru. Aku ga tau apa isi kotaknya. Tapi mendengar nama yg disebut aku jadi malas

"Coba sini liat". Ricis mengambil kotak itu lalu melihat isinya. Aku pun ikut melihat apa isi kotak kecil berwarna biru itu. Ternyata cincin

"Cincin?" Tanyaku spontan

"Ooo ini. Dulu Fandi mau ngelamar aku. Dia dateng kerumah. Tapi ayah belum kasi restu buat aku sama Fandi. Sama kaya kamu. Belum mau di restui. Tapi bedanya km sabar nunggu kalo Fandi nggk. Dia malah bilang mungkin kita ga jodoh. Trus dia ngasi cincin ini. Disuruh simpen baik-baik. Biar inget kalo dulu kita pernah bersama". Jelas Ricis. Aku hanya menganggukan kepala. Mencoba menetralisir perasaanku yg udh mulai panas. Aku hanya diam ga tau harus bilang apa

"Cie Wildan cemburu. Mukanya gitu amat Dan denger Ricis nyebut nama mantan". Ucap Reza. Aku menoleh menatap layar ponsel ku. Sedangkan Ricis menatapku lekat

"Gini aja. Abang aja yg simpen. Terserah abang mau apain juga Ricis ga peduli. Yg penting abang ga cemburu lagi". Ucap Ricis menyodorkan kotak biru itu kepadaku

"Knp abang yg simpen? Kan itu pemberian dari Fandi buat km". Ucap ku menatap Ricis

"Ya habisnya abang marah sih Ricis simpen barang dari Fandi. Ya udh lebih baik aku kasi ke abang aja ini nya". Ucap Ricis dengan wajah imutnya

"Udh ga papa km simpen aja itu barangnya. Pemberian orang loh ga baik kalo di buang apalagi dikasi ke orang lain". Ucap ku sambil tersenyum

"Tuh kan abang begitu. Giliran di sini di suruh simpen. Ntar di rumah buka IG langsung live trus galau. Udh gitu banyak banget lagi netizen yg menerka-nerka. Abang malesin banget". Ucap Ricis memanyunkan bibirnya. 

"Ni El buat km aja. Kan km waktu itu bilang mau cincin ini". Lanjutnya memberikan kotak itu pada Ella. Lalu ia bangkit dari tempat duduknya lalu meninggalkan meja makan. Aku menatapnya heran

"Mau kemana?" Tanyaku yg melihatnya melangkahkan kaki

"Mau pergi males disini". Ucapnya ketus. Lalu melangkah pergi

"Cis, ini kan belum selesai VC nya. Kok malah pergi". Ucapku sedikit berteriak takut Ricis ga denger

"Udh males. Km bikin aku males mau ngapa-ngapain". Ucapnya. Aku hanya menghela nafas berat. Apa salah ya kalau aku cemburu?

"Beneran ni Cis buat aku?" Tanya Ella sedikit berteriak karna Ricis udh meninggalkan meja makan

"Ya ambil aja. Males gue berantem cuma gara-gara barang mantan". Kata Ricis berteriak juga

"Ya udh Dan gua ke atas lagi yak. Masih beres-beres nyari barang". Ucap Ella lalu pergi meninggalkan aku sendiri bersama dengan video call yg masih berlanjut

"Lu sih Dan. Kan Ricisnya jadi pergi". Kata Pecok

"Apaan sih. Udh ah males gue. Bye". Ucapku lalu mematikan sambungan VC itu dan melangkah menghampiri Ricis yang sedang duduk di sofa sambil memainkan handphonenya. Aku pun duduk disebelahnya. Dia sama sekali tak menoleh ke arahku. Aku melihat tim yg lain masih karaokean. Cuma Cacha yg melihat ke arah kami

Owner Of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang