Part 40 "Mengenang Masa Lalu (2)"

1.7K 138 36
                                    

"Km belum pulang Dan?"

Aku menolehkan kepala menatap sumber suara di dekatku

"Lu tu suka ngagetin mulu Ky". Ucap ku pada orang itu yang ternyata Diky

"Ya maap. Lagian tumben-tumbenan km disini jam segini". Ucap Diky

"Itu Icis tidur Dan?" Baru aja mau di jawab Diky udah nanya lagi

"Iye dia tidur". Jawabku melirik Ricis yang tidur lelap

"Ooo jadi km disini mau ngenang masa lalu ceritanya Dan?" Tanya Diky dengan muka menggodaku

"Nggk juga". Elakku

"Wildan Wildan. Km tu dari dulu emang ga pernah berubah ya. Selalu gengsi buat ngaku". Ucap Diky menghela nafas lalu duduk di kursi pijit yg ada di sebelah sofa

"Ya emang nggk kok". Ucap ku

"Serah mu dah Dan". Ucap Diky memencet tombol kursi pijat

"Trus lu mau ngapain disini? Nggk ngedit lu?" Tanya ku menatap Diky yg bersandar sambil menutup matanya

"Lagi istirahat. Trus aku ga bisa tidur ya udh aku turun ke bawah. Ee tau-taunya ada km disini". Jawab Diky. Aku hanya menganggukkan kepala mengerti

"Km kangen ya masa-masa sama Icis dirumah ini?" Tanya Diky menatapku

"Gue selalu kangen dia. Dia tidur aja gue kangen". Ucap ku menatap Ricis yg lagi mencari posisi nyaman dalam tidurnya

"Km ga ngantuk Dan? Ini udh jam setengah 3 loh?" Tanya Diky

"Kalo gue tidur jam segini takutnya gue nanti telat bangun sholat subuh". Jawabku

"Ky tolong ambilin Ricis selimut dong. Kasian dia kedinginan". Suruh ku pada Diky

"Ya lagian ngapain tidur sini sih. Knp ga dikamar aja?" Tanya Diky

"Buruan Ky. Ntar aja nanyanya. Kasian ini Ricis kedinginan". Ucap ku

"Ya ya". Ucap Diky lalu naik ke atas kamar Ricis

"Nih". Diky menyodorkan selimut pada ku ketika dia sampai didepanku. Aku mengambilnya lalu menyelimuti tubuh Ricis

"Nyaman banget ya Icis tidur padahal cuma tidur disofa doang". Ucap Diky memperhatikan Ricis yg tidur dengan nyamannya. Aku tersenyum menanggapi ucapan Diky

Diky kembali duduk di kursi pijit itu merileks kan tubuhnya

"Dan". Panggil Diky

"Hm". Sahutku sambil menutup mata

"Km kangen ga sih kita ngejailin Icis?" Tanya Diky. Aku menatap Diky heran. Tumben dia nanya begini

"Kan dulu kita sering kerja sama buat ngeprank dia. Ya walaupun ujung-ujungnya aku yg jadi nyamuk juga. Tapi liat muka kesel Icis tu lucu". Ucap Diky

"Haha iya kan gue udh bilang. Gue selalu kangen apapun kegiatan dia". Ucapku menatap kedepan

"Bulan puasa besok km dateng kan buat bukber?" Tanya Diky

Owner Of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang