"Ketika Tuhan belum mengizinkanku untuk memiliki dirimu aku akan bertahan sampai jangka waktu yg panjang. Aku tidak akan berhenti memperjuangkan kamu. Aku tidak akan lelah untuk bisa membuatmu bahagia. Aku sadar sekarang. Kenapa orang tuamu masih be...
"Bales itu bang chat temen-temennya". Kata Ricis membuyarkan lamunanku. Aku beralih lagi ke ponselku dan mengetikkan balasan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ricis tertawa membaca pesan dari pecok. Aku menatap Ricis bingung. Knp dia ketawa?
"Knp km ketawa?" Tanyaku heran
"Lucu aja bacanya. Bales I Love You Too bang Pecok strip Ricis. Bales gitu bang". Kata Ricis semangat. Aku menatapnya datar. Apa-apaan ini?
"Jangan becanda deh Cis. Ga lucu tau". Ucapku sedikit ketus
"Siapa yg becanda. Kalo abang ga mau. Sini biar Ricis bales sendiri". Kata Ricis merampas ponselku. Namun masih ku pertahankan enak aja dia mau bales begitu
"Ga. Ga ada ya bales begitu ke Pecok. Biar aku aja yg bales sesuai apa yg aku mau bales". Ucapku ketus. Dia malah tertawa melihat ekspresi kesalku
"Aku mau video call ah sama bang Pecok". Kata-katanya membuat aku melototkan mata dan menatapnya tajam. Dia malah makin tertawa hingga suara tawanya tak terdengar
"Aduh udh Dan aku ga kuat lagi liat ekspresimu. Kalo cemburu km lucu banget sih. Ga lah kan hati aku cuma buat km". Kata Ricis tersenyum menggoda. Kalo udh halal ni ya. Udh aku cubit itu pipinya
"Km ini ya iseng banget sih". Kataku gemes melihat tingkah Ricis
"Hahaha. Ya udh kasian itu temen-temen km nunggu". Kata Ricis masih dengan sisa tawanya
"Aku pamit pulang ga papa?" Tanya ku seketika menbuat wajahnya berubah jadi cemberut
"Kok pulang sih? Km udh ga betah lagi ya lama-lama sama aku?" Tanyanya dengan nada sedih. Tuhkan ini yg ga aku suka. Aku ga suka liat ada kesedihan di wajahnya.
"Kan aku cuma nanya. Lagian kunci pintu rumahku dipegang mereka. Kan aku buat duplikatnya". Aku lihat wajahnya masih cemberut. "Ya udh nantian aku pulang. Udh dong jangan cemberut lagi. Aku ga suka liat ekspresi itu". Bujukku. Seketika senyumku mengembang hanya melihat dia tersenyum manis
"Gitu dong. Kan cantik. Ya udh aku kasi tau temen-temen aku dulu ya". Ucap ku. Dia hanya mengangguk mengamati aku yg sedang mengetik2
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
