Part 1 : When it all started

654 55 2
                                    

[ 1 minggu yang lalu]
Eirene's POV
"Hoammm"
Pagi yang cerah menyambut hariku. Dinding berwarna cream dengan corak berlapis emas dan sinar matahari yang menembus tirai transparan pada jendelaku adalah pemandanganku setiap pagi.

 Dinding berwarna cream dengan corak berlapis emas dan sinar matahari yang menembus tirai transparan pada jendelaku adalah pemandanganku setiap pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berdiri dari tempat tidurku. Telapak kaki ku merasakan permukaan karpet yang ada di kamarku. Aku berlari kekamar mandi,mencuci muka dan menggosok gigi lalu turun menuruni puluhan anak tangga dengan masih menggunakan baju tidurku.

 Aku berlari kekamar mandi,mencuci muka dan menggosok gigi lalu turun menuruni puluhan anak tangga dengan masih menggunakan baju tidurku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampai di anak tangga terakhir, aku melihat kakakku Agnor menyambutku dengan senyuman manisnya.

Agnor : "pagi putri tidur, bagaimana tidurmu semalam?"

"Baik, kakak sendiri?"

Agnor : "ah.. mungkin sama baiknya"

"Pagi kalian" kata seseorang di belakangku

Agnor: " pagi Peyton, gimana tidurmu?"
"Bisa kulihat kau tidak tidur dengan nyenyak"

Aku bisa tahu itu karena mata kak Peyton yang biasanya berkilauan tidak berkilauan hari ini

Peyton: " ya itu benar, ceramahan Aron mengenai konstelasi bintang tadi malam membuatku tidak bisa tidur. Ia mengoceh sepanjang malam"

Kakak-kakakku harus berbagi kamar mereka. Kak Theo dengan Kak Tom, kak Peyton dengan Aron, kak Bill dan Agnor, dan Nelson dengan Atlan. Mungkin ayah seorang peramal, ia telah menyusun kamar-kamar mereka sesuai hobi mereka. Seperti contoh kamar kak Aron dan Peyton yang memiliki langit-langit kaca sehingga bisa melihat bintang-bintang langit malam karena kak Aron suka astronomi. Kamar mereka juga dihiasi oleh banyak permata koleksi kak Peyton selama kita liburan.
Kamarku lah yang paling besar. Aku juga tidak perlu berbagi kamar dengan siapapun. Alasannya adalah aku satu-satunya anak perempuan yang ayah miliki

Theodore: "hei, kami sudah menunggu kalian dari tadi, ayo"   Katanya dari ruang makan

Kami bertiga jalan dan memasuki ruang makan. Aku berhenti untuk mencium pipi ayahku dan mengatakan "pagi yah" . Aku berjalan menyusuri meja makan yang sangat panjang. Satu per satu kursi kulewati sampai deretan kursi yang ke delapan. Aku duduk di kursi terakhir, berhadapan dengan ayahku. Disebelah kananku ada Alan dan di kiri ku Nelson. Aroma chicken sandwich yang baru matang didepanku ini membuatku ingin menyantapnya dalam satu gigitan.

Nelson: "ih bau apa ini?"

Alan: " bau apa?"

Nelson: " bau orang yang belum mandi" katanya cekikikan

" Sudahlah Nelson,kamu tahu ini rutinitas pagi ku"

Nelson : " yaa yaa.. kalau aku mandi duluan,nanti baju ku bisa kotor terkena makanan dan aku tidak suka itu" katanya mencontoh nada bicaraku.

Ayah: " sudah-sudah, ini adalah peringatan satu minggu sebelum adik bungsumu berulang tahun, ahh sebentar lagi kamu berumur 16 tahun,cepat sekali waktu berlalu.. yak semuanya, kita angkat gelas kita dan bilang "untuk Eirene"."

Semua: "untuk Eirene"

Lalu kami memakan sarapan pagi kami.

Setelah selesai aku berlari ke kamar mandi dan beranjak keluar rumah. Sampai di lorong kamar kakak-kakakku, aku merasa ada seseorang yang mengikutiku. Sangat mengherankan karena yang ada dirumahku hanyalah kakak kakakku dan ayahku.
[GAP]
Seseorang memegang tanganku dan menarikku kedalam salah satu ruangan. Aku ingin teriak tetapi orang itu menutupi mulutku. Setelah kulihat, orang itu adalah..


Don't forget to vote and comment☺️

Eirene || COMPLETED✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang