Part 20 : Dark Power

113 19 2
                                    

"Kalau begitu aku akan mencarinya sendiri. Berikan aku semua buku mengenai kutukan. Aku akan mencari cara melepaskan kutukan ini."

Aku berada di perpustakaan dari pagi hingga malam. Aku melupakan sarapan dan makan siang. Tiga kali kakakku masuk. Yang pertama Aron untuk memanggilku makan pagi dan yang kedua Alan yang mengajakku makan siang. Tak lama setelah Alan memasuki ruangan, Agnor masuk membawakanku makanan. Aku hanya makan sedikit dari porsi itu.

Jam berdenting delapan kali menandakan pukul delapan. Aku sudah menyelesaikan 5 buku besar mengenai kutukan-kutukan. Aku tidak menemukan jawaban satupun seperti yang dikatakan kak Theo.

[Tok  Tok  Tok]
Pintu terbuka.

Nelson: " Hei kamu masih disini.."

"Aku belum menemukan apa yang aku butuhkan. Aku tak akan berhenti sampai dapat."

Nelson: "Awh c'mon Eirene.. kamu akan kelelahan. Nanti sakit tambah repot..Ini sudah malam sebaiknya kamu tidur."

"Please Nelson,biarkan aku menyelesaikan pencarianku."

Nelson: "Uh *memutar bola mata* fine. Tetapi jika aku masih melihatmu disini pada pukul 10, jangan harap kamu masih hidup."

Aku menatapnya tajam. Mataku membesar dan tubuhku tegang.

Nelson: "Ahahahaha! Lucu sekali ekspresimu. Aku hanya bercanda sist. Apabila ada pembunuhan pasti aku mati duluan dan kamu selamat."

"Mengapa kamu berkata begitu?"

Nelson: "You're a survivor. Kami semua patah harapan ketika mendengar kesakitan yang dihadapi ibu lebih dari rata-rata orang yang melahirkan. Kukira kamu juga tidak akan selamat. Tetapi disinilah kamu. Masih sehat dan bugar."—katanya selagi mencari buku di salh satu rak.

"Omong-omong sedang apa kamu disini?"

Nelson: "gak bisa tidur."

"Gak bisa tidur dan kamu ke perpustakaan?"

Nelson: "Yuh, buku membuatku mengantuk."
katanya menghampiriku dan duduk di sebelahku.

"Apakah kamu kesini setiap malam?"

Nelson menggeleng. "Hanya saat tidak bisa tidur saja. Lagipula, buku yang biasanya membuatku mengantuk sudah habis kubaca. Maka karena itu aku kesini untuk mencari buku baru."

"Hmm aku baru tau kamu membaca buku."

Nelson: "Hei! Kau pikir aku bodoh dan malas gitu?" –katanya meninju lenganku.

"Kamu yang mengatakannya sendiri, bukan aku"

Nelson memutar bola matanya sambil tersenyum. Mungkin di benaknya terpikirkan bahwa aku sama menjengkelkannya dengan dia.

Satu jam berlalu dan sesuatu terjadi.

"Akh.." kataku sambil memegang kepalaku.

Nelson : "Rin, kenapa?"

Benda-benda disekitar mulai bergetar. Aku mulai kesakitan.

Eirene || COMPLETED✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang