Part 4 : The end of the day

186 37 8
                                    

Ezra : "Rin.."
Katanya menggapai tanganku

Ezra:"sebelum kamu pulang, ada sesuatu yang ingin kubicarakan"


Aku menoleh ke arah Ezra lalu Ezra melepaskan tanganku. Aku bisa melihat wajahnya semakin memerah.

Ezra: "ah maaf, aku tidak bermaksud.."

"Gak apa, apa yang ingin kau bicarakan?"

Ezra: "um..anu.. a.."
katanya sambil menundukan kepala
Ezra: "aku antar kamu pulang ya? Aku malas pulang dengan kakakku dan Eric."

"Tentu, ayo"

Akhirnya aku pulang bersama Ezra. Kita berjalan kaki karena cafe dan rumahku dekat. Sepanjang jalan kita bertukar cerita. Meskipun aku seumur-umur sudah berteman dengan Ezra, aku tidak pernah mengenalnya lebih dalam selama ini. Hanya dengan waktu 15 menit itu,aku mengetahui banyak hal dari Ezra yang belum aku ketahui. Akhirnya kita sampai di depan rumahku.
"Gak terasa udah sampai.."

Ezra: "iya.."

Keheningan sebentar

"Aku harusnya masuk seka-"

Ezra: "tunggu..gimana kalau kita habiskan sore ini ke pantai?"

"Ke pantai?tetapi kita sudah sampai rumahku"

Ezra: "yah..ayolahh..it will be fun, trust me"
Sambil mengulurkan tangannya

Aku tahu aku harus segera kembali, tapi aku rasa menghabiskan 1 jam di pantai tidak akan melukai siapa siapa bukan?
Aku menerima uluran tangan Ezra dan ia langsung menarikku. Kami berlari tertawa-tawa ke pantai, berusaha untuk tidak melewatkan sunset.

Sesampai di pantai kita bermain air, berlari kesana kemari layaknya seorang anak kecil.

Ezra: "ahh lelahnya"
sambil menjatuhkan diri ke pasir untuk duduk

Aku ikut duduk di sebelahnya
"Aku belum pernah melihat sunset seindah ini"

Ezra: "perpaduan warnanya sangat indah hari ini. Langit yang berwarna oren bercampur ungu, dilapisi cahaya ke emas-an matahari."

Lalu Ezra menoleh kearahku dan aku menoleh ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu Ezra menoleh kearahku dan aku menoleh ke arahnya. Kita berkontak mata selama beberapa detik. Senyuman di wajahnya memudar tetapi pipinya memerah. Aku tidak tahu apa yang terjadi tetapi wajahku juga bereaksi sama. Tak terasa wajah kita mendekat.

"Eirene?"

Suara itu membubarkan fokusku.

Thomas: " ngapain disini? Oh ada Ezra juga, hai"

Eirene || COMPLETED✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang