Gael Aland ● 2

5.2K 307 6
                                    

Begitu mematikan sambungan telfon dengan sang ayah, Gael meletakan ponselnya di dashboard. Beralih menginjak gas lebih dalam, dia tersenyum saat mulai melihat keruman orang-orang dari jauh. Dan Gael langsung tahu siapa yang kini melambaikan tangannya sambil meloncat-loncat itu. Siapa lagi kalau bukan si tolol Bara.

"Apa lo pikir Keira benaran ada di sini?"

Pertanyaan itu hinggap di telinga Gael begitu dia mematikan mesin mobil dan keluar dari sana. Cowok itu menutup pintu mobilnya dengan keras dan matanya manatap Bara yang sudah terkekeh sekarang.

Sialan! Lagi-lagi Bara mengerjainya.

"Gue harus lakuin itu biar lo nggak bikin gue nunggu kek kambing ompong di sini!"

Gael mendengus, segera dia memukul belakang kepala Bara dengan kesal. Setidaknya wajah cantik cewek itu membuat mata Gael terhibur jika mereka bertemu malam ini mengingat satu hari ini Gael tak melihat apapun yang menarik.

"Gue baru modif mobil gue dong..."

"Bodo anjing!"

Bara tertawa keras. Dirangkulnya bahu Gael begitu saja, "kalo lo mau, gue mau gantiin Keira buat lo." Kedua alis Bara naik turun.

Gael menoleh dan mereka saling terbahak setelahnya. Tak lupa Gael menoyor kepala Bara lagi sebelum mendekati mobil cowok itu.

"Gue yakin akan menang hari ini." Bara mengikuti langkah Gael dari belakang. "Ayo temenin gue balapan nanti."

Gael menoleh, "trus kalo lo kalah, gue ikut nanggung malu?"

Bara berdecak, tangannya bergerak hendak memukul kepala Gael tapi cowok itu dengan sigap mengelak.

"Kalo lo menang, kita tukeran mobil." Gael menatap Bara pura-pura tak yakin dengan kemampuan Bara di balik kemudi.

"Wah..." Wajah penuh ledekan Gael membuat Bara terpancing dengan mudah. "Oke. Deal!" Siapa yang mau menolak bertukar mobil dengan Gael. Secara mobil cowok itu sangat keren.

Gael menatap mobil jenis sedan milik Bara di hadapannya. Mobil yang sering dia pakai untuk balapan sebelum dia punya mobil sendiri. Dia baru mendapat hadiah sebuah mobil saat genap berumur 17 tahun. Ayahnya adalah orang taat hukum. Bahkan dia baru membolehkan Gael mengendarai mobil yang dia berikan begitu Gael berhasil mendapatkan SIM.

"Jadi, balapan pertama siapa yang mau duluan? Gael atau lo Bar?"

Seorang cowok bernama Felix mengiterupsi. Dia adalah ketua panitia balapan. "Dan seperti biasa, kalian berdua nggak boleh di satu balapan."

Gael dan Bara terkekeh. Barang tentu, keduanya hanya akan menyia-nyiakan usaha pembalap lain jika mereka ikut di balapan yang sama. Pasti di antara keduanyalah yang memenangkan balapan. Jika bukan Gael maka Bara. Begitu sebaliknya.

Hanya akan ada dua kali balapan dan Gael juga Bara akan ada di masing-masing balapan. Apalagi kalau bukan untuk meramaikan acara. Jika Gael dan Bara ikut di balapan pertama yang mengharuskan mereka menjadi rival, maka dipastikan balapan kedua akan sepi penonton. Kedua cowok itu adalah megnet menarik penonton.

Bara menepuk bahu Gael sebelum masuk ke dalam mobilnya. "Lo akan nyesel karena nggak nemenin gue dengan mobil baru dimodif gue ini."

Biasanya Gael akan menemani Bara dengan duduk di sebelahnya. Berteriak senang saat cowok itu memacu kendaraannya dengan gila-gilaan. Tapi entah kenapa hari ini Gael tidak minat menamani Bara.

Gael barelih menatap Bara yang sudah duduk di balik kemudi. Kedua alisnya dia angkat naik turun. "Siap-siap mobil lo jadi milik gue."

Gael mengangkat kedua bahunya serentak, "gue nggak yakin." Bibir cowok itu tertarik.

Gael Aland (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang