Sesampainya di rumah,Awan menghamburkan tubuhnya di kasur. Ia menatap langit-langit. Dengan malas Awan mengeluarkan ponsel dari kantongnya. Ia membukanya. Jarinya tidak tau harus bagaimana. Rasanya seperti tidak bisa bergerak.
"Kesempatan"
Kata itu tiba-tiba saja muncul di pikirannya. Jari Awan perlahan menggeser-geser layar. Dicarinya kontak seseorang. Sejujurnya jantungnya berdebar-debar. Namun ia mencoba tenang.
"Oke lakukan saja wan," gumamnya.
Ia tampak mengetik sesuatu
Awan Devananta
Punten..Ia langsung menutup ponselnya dan menaruhnya di sampingnya. Berharap sebuah balasan akan masuk. Tiba-tiba saja ia dikejutkan oleh ponselnya yang bergetar. Awan pun beranjak dari kasur dan memungut ponselnya. Dibukanya ponsel itu,dan tampaklah satu pesan balasan dari nomor yang ia tuju.
"Fast respon banget sih," batinnya.
Elsa : Mangga..
Senyum Awan mengembang. Namun senyumnya kembali hilang ketika ia bingung harus mengetik apa lagi. Dirinya tampak berfikir sejenak,mencari topik untuk dibahas. Beberapa saat kemudian jemarinya kembali lincah bergerak.
Awan Devananta
Punten...Elsa
Mangga..Awan Devananta
Liat gambaranmu dongElsa
Wooo tidak bisaAwan Devananta
Gitu ya?
Tadi di sekolah aku
udah ngeliatin lho
Gantian dong woyElsa
Pamrih nihAwan Devananta
Ehhh bukan gituElsa
Wkwk
BercandaAwan tersenyum. Ia senang bisa mengobrol lagi seperti waktu kelas 10 dulu. Ya,mereka sudah lumayan akrab. Hanya karena suatu alasan Awan berusaha untuk tidak berbicara dengan gadis itu lagi.
Ketik pesan...
Awan terdiam melihat tulisan itu. Bingung mau mengetik apa lagi.
Awan Devananta
Btw aku mau nanya|Belum sempat mengirimkannya,Awan pun menghapus pesan itu.
Awan Devananta
Wkwk yaudah kalo gituElsa
IyapSungguh sayang sekali Awan harus mengakhiri pesannya kali ini. Padahal ia sangat ingin menanyakan sesuatu. Tapi ya sudahlah,Awan bisa sabar untuk menunggu waktu. Ia menutup ponselnya. Awan berdiri kemudian berjalan keluar kamar. Rasanya sangat gerah,membuatnya ingin segera membersihkan diri.
***
Awan kembali ke kamarnya. Kini dirinya sudah segar kembali. Ia memungut ponselnya hanya untuk melihat-lihat notifikasi yang masuk.
"Eh? Loh beneran ini?" tanya Awan pada dirinya sendiri.
Elsa : Eh wan. Btw...
KAMU SEDANG MEMBACA
Troposfer : Awan & Langit [HIATUS]
Teen Fiction"Aku awan dan kamu langit Kamu menyukai hujan. Dan aku,awan yang akan membawa hujan itu padamu. Apakah jika aku membawa hujan untukmu,kamu juga akan menyukaiku?" - Awan Devananta - *** "Aku langit dan kamu awan Langit akan kosong tanpa awan. Sama se...