NB : Yang sempat baca chapter 8 ada tokoh bernama Bintang, sekarang diganti jadi Alterio/Al yaaa... Btw, Alterio artinya bintang (ga nanya :v)
Please Vote yaa ❤ biar author semangat nulisnya hihi
Selamat membaca :)
.
.
.
."Gimana? Kemarin dimarahin ibuk nggak?" tanya Elsa penasaran.
Pagi-pagi saja mereka sudah ngorbol di lorong.
"Kok nggak ya.. Aku juga bingung," kata Awan terkekeh.
Elsa pun tertawa lirih mendengar cerita Awan. Awan melirik jam tanggannya, sebentar lagi akan segera masuk. "Bentar lagi bel nih," katanya.
"Um.. Yaudah aku ke kelas dulu ya, wan." Elsa melambaikan tangannya dan berjalan meninggalkan Awan. Awan juga ikut masuk ke kelasnya. Ya, seperti yang Awan duga, beberapa menit kemudian bel berbunyi nyaring.
***
Waktu istirahat tiba. Semua murid berhamburan keluar kelas. Tentu saja destinasi yang mereka tuju adalah kantin. Ya, dimana lagi kalau bukan kantin. Coba, yang waktu istirahat ke perpustakaan tunjuk tangan! Haha, ga ada kan? Kalo ada itu pun pasti jarang. Langka, perlu dimuseumkan.
Elsa tampak sedang bercanda dengan teman-temannya. Matanya beralih pada Awan yang baru saja keluar dari kelas. Pria itu merentangkan tangannya, menghela nafas berat. Sepertinya baru saja menyelesaikan soal matematika. Rambutnya jadi acak-acakan.
Elsa tersenyum melihatnya. Matanya beralih pada keempat temannya yang sedang bersama dengannya, seakan meminta ijin untuk pergi bersama Awan. Keempatnya mengangguk sambil tersenyum. Elsa pun menghampiri Awan dengan sumringah.
"A-"
"Hey sa," tiba-tiba saja Al datang menghampirinya. Awan yang menyadari hal itu hanya terdiam menatap mereka.
"Eh Al?" Wajah Elsa tampak kebingungan. Matanya masih belum beralih dari Awan. Awan hanya memberinya senyuman kecil. Ia tidak mau mengganggu Elsa dan Al.
"Ke kantin bareng yuk," ajak Al tanpa basa-basi.
"Ehh a-anu.."
"Udah gapapa, gue yang traktir ya," kata Al santai sambil menarik tangan Elsa.
Awan terbelalak. Pria itu baru saja menggandeng tangan Nona Langit? Rasanya ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Entah kenapa kakinya serasa bergerak sendiri. Awan berjalan menghampiri mereka berdua. Tangan nya menarik tangan Al, membuat gandengannya lepas.
"Awan? Ngapain lo?" tanya Al kebingungan.
Awan tersadar dirinya sedang mencegah Al mengajak Elsa ke kantin. Tapi entah kenapa mulutnya tidak bisa berkata-kata.
"Gue minta ijin ya, wan," kata Al.
"Ijin buat?"
"Elsa nya gue pinjem dulu ya.. Bukan pacar lo kan? Boleh dong gue pinjem." Al terkekeh.
Awan mengangguk. Ia membalikkan badannya, berusaha pergi dari mereka. Ia geleng-geleng kepala. Meredam emosi yang seharusnya tidak muncul. Untuk apa emosi? Toh Elsa juga hanya sahabatnya.
"Awan nanti ke kantin ya!" teriak Elsa yang ditarik paksa oleh Al.
Sungguh, sebenarnya ia ingin menolak traktiran Al. Tapi mau bagaimana lagi. Sudah menjadi kebiasaannya ke kantin bersama Awan, sebagai sahabat. Namun kali ini sepertinya tidak bisa.
"Buset.. Tuh anak baru mau deketin Elsa jangan-jangan?" bisik Agni pada temannya yang lain.
"Yahh.. Padahal gue udah ngeship Awan sama Elsa," kata Dea sambil menatap Elsa dan Al lekat-lekat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Troposfer : Awan & Langit [HIATUS]
Dla nastolatków"Aku awan dan kamu langit Kamu menyukai hujan. Dan aku,awan yang akan membawa hujan itu padamu. Apakah jika aku membawa hujan untukmu,kamu juga akan menyukaiku?" - Awan Devananta - *** "Aku langit dan kamu awan Langit akan kosong tanpa awan. Sama se...