10 | Sayur Sop

47 6 2
                                    

Hujan turun dengan derasnya. Dua orang terjebak di halte. Untunglah mereka sama-sama suka hujan. Tapi sayang, salah satunya takut dengan petir.

Elsa melirik ke arah Awan. Mereka berdua saling diam. Entah kehabisan topik atau apa, mereka tidak membahas apapun.

"Awan.." Elsa akhirnya memecah keheningan.

Awan menoleh. "Iya?"

Elsa geleng-geleng kepala. Wajahnya tampak bersemu. "Ga jadi deh"

"Apaan dih"

"Anu.."

"Apa?" tanya Awan penasaran.

Elsa terdiam beberapa detik. Ia meremas jari-jarinya. Ia pun membuka mulutnya. "Suki da" (aku menyukaimu). Suara Elsa bergetar, selaras dengan suara hujan yang turun deras.

Awan terbelalak. Terukir senyum di bibirnya. "Zutto mae kara suki deshita," (aku selalu menyukaimu) balas Awan sambil tersenyum.

DDRRTT

Alarm di ponsel Awan berdering keras, membangunkan pria itu. Ia menghela nafas berat, mematikan alarm itu.

"Wahhh indahnya mimpi," gumamnya menyeringai.

Awan menertawai dirinya sendiri. Konyol sekali. Ia geleng-geleng kepala. Mimpi macam apa itu tadi? Ya, sekarang ia harus menghadapi kenyataan.

Awan segera bangun dan bersiap-siap ke sekolah.

***

"Pagi, bro!" sapa Randy yang kebetulan bertemu dengan Awan di depan gerbang.

"Pagi," jawab Awan singkat. Ia masih menguap.

"Dihh.. Masih ngantuk emangnya?"

Awan menggeleng. "Nggak sih. Cuma tadi alarm syalan bangunin gue"

Randy menaikkan alisnya. "Ya emang tugasnya alarm buat bangunin kan. Ya kalo ga mau dibangunin ga usah pasang alarm kali," kata Randy mengacak-acak rambut Awan. Mereka terus berjalan menyusuri lorong.

"Nggak gitu.. Masalahnya gue lagi mimpi.." Awan menghentikan ucapannya, tidak jadi bercerita.

"Mimpi apa hayooo? Mimpi Elsa ya?" goda Randy senyum-senyum.

"Apaan sih Elsa mulu"

"Lah apa.. Jangan-jangan yang mesum-mesum tuh?"

Awan mengepalkan tangannya, seakan bersiap menonjok temannya itu. Randy hanya nyengir. Awan geleng-geleng kepala. Bersabar punya teman yang suka asal bicara seperti Randy.

"Gue mimpi si Pluviophile bilang 'Suki da' ke gue masa," kata Awan jujur.

*Pluviophile = penyuka hujan

"Hehhh? Moga beneran ya Allah.." Randy mengangkat kedua tangannya, mendongak ke langit.

"Amin ya Allah..." kata Awan ikut-ikutan.

Kedua nya tidak sadar, Elsa berdiri di samping mereka, melihat dengan wajah kebingungan.

"Eh, a-anu.. Kamu denger?" tanya Awan meneguk ludahnya.

Elsa menggeleng. "Cuma tau kalian angkat tangan, komat-kamit, merem melek gitu"

Awan dan Randy menghela nafas lega. Syukurlah Elsa tidak mendengarnya. Mereka bertiga pun tertawa bersama-sama.

Troposfer : Awan & Langit  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang