Bagian 18

4.6K 120 3
                                    

#Air_Mata_Pernikahan

Bagian 18

[Aime kau tadi datang ke rumahku ada apa?]

[Ada apa dengannya?]

[Kau yakin cuma kelelahan?]

Kemudian hening, aku menggeliat. Ternyata seseorang menelfon, psikopat itu pasti menemukan kartu nama Aime di atas meja rias. Jam berapa sekarang, perutku lapar dan harus minum obat.

Dengan ragu aku menyibak selimut sekilas melirik ke arahnya yang sudah sibuk kembali dengan laptopnya. Aku tidak bisa menahan lapar, segera melangkah ke luar kamar mencari yang bisa di makan.

Aku menghabiskan semangkok mie rebus dengan dua telur tanpa sisa, tidak kuahnya setetes pun. Kenyang selalu membuat perasaan orang lebih baik tak terkecuali aku.

Seperti beberapa hari yang lalu, hari ini dia juga menemaniku makan tanpa bicara. Aku nyaman, meskipun dia kelihatan tak suka ketika aku memasak mie.

Aku menghabiskan dua buah apel hijau, dia terus memperhatikan tanpa bicara. Tidak mau ambil pusing bagaimana dia mengartikan cara makanku yang berlebihan.

"Siapa laki-laki tadi siang?" Aku tak menyangka dia membangkitkan kemarahan, kuletakkan apel ke tiga yang baru kugigit di meja makan.

"Bukan urusanmu," ketusku dengan pelupuk mata hangat, terbayang bagaimana dia nyaris membunuhku.

"Yura, kau bersikap seperti  aku tak ada. Aku tidak suka kau bersikap seperti itu," tekannya tajam. Sementara aku mulai memijit kening menghalau tangis.

"Lalu, apa yang kau lakukan padaku?" Aku membalas tatapannya tajam.

"Aku? Aku sudah menemanimu dan kau malah makan dengan orang lain."

Oh, dia benar-benar buta untuk menilai kesalahannya sendiri.

"Kau juga melakukan hal yang sama," balasku.

"Aku tidak suka, Yura. Jangan ulangj lagi," perintahnya yang langsung membuat emosi mancapai ubun-ubun.

"Di mana salahku, kau yang dulu memulainya, ketika wanita itu datang kau sibuk dengan dirinya. Lalu kenapa pula mengurusku!" teriakku.

"Kau istriku!" bentaknya.

"Apakah otoritas itu juga ada padaku, mengatakan bahwa kau suamiku? Dan ya, dia teman. Sekarang kami teman aku tidak tahu bagaimana nanti kalau kau sudah menceraikanku. Yang jelas dia memperlakukan aku dengan baik, bahkan sangat baik. Tidak seperti kau, kasar dan jahat!"

Dia tertegun, menatapku tak berkedip.

***

Ini salah satu part faforiteku. Di part ini seharusnya Yura menyadari ada perubahan di antara dia dan Ade.

Sengaja ku posting pendek karena tak ingin mengecewakan yang sudah PO. Tidak akan menyenangkan membeli novel yang hampir separuh isinya sudah dibaca. Kalau ingin part lengkap adanya di novel.

Air Mata Pernikahan masih PO  sampai tgl 03 Mey. Ayo buruan bagi yang belum. Hubungi nomor yang tertera di sampul atau para marketer Denta Publisher.

#Air Mata PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang