WHO ARE YOU?

Bab 2

Vote and Comentnya guys!!
✌

Happy Reading*

Malam semakin larut. Setelah berganti Nickolas kembali bertemu dengan Arabella di kamar tamu yang ditempati gadis itu. Rasa penasaran akan gadis asing itu membawanya semakin ingin mendekatinya. Mendekatinya untuk memuaskan rasa penasarannya. Wajah gadis itu seakan pernah menempati bagian terdalam di sanubarinya. Entah kapan dan dimana? Semuanya sangatlah misterius. Sekian lama, ia mengubur masa lalunya tentang kehidupan terburuk dari balik keagungngannya saat ini.

Siapa dia? Mengapa terasa sangat begitu dekat dan tidak asing? Wajah polos dan cantik Arabella seakan menguak segala sisi kehidupannya di masa lalu. Masa yang tidak ingin dia kenang kembali. Dan memang tidak akan kembali, karena ingatan masa lalu itu telah memudar dengan berjalannya detik waktu hingga beralih ke pergantian tahun. Nickolas tidak dapat mengingat akan hal itu. Bahkan tidak terbesit dalam memori nya. Seakan semua berlalu mengikuti arus kehidupannya.

Tok..Tok..Tok..

Suara lembut gadis itu menyeruak keluar memerintahkan yang memanggilnya masuk.

"Apa kau baik baik saja?" Tanya Nickolas khawatir.

"Iya. Aku ingin mandi. Tetapi, tidak punya pakaian untuk berganti. Bolehkah kau meminjamkan baju mu pada ku?" Ujarnya lirih

"Baiklah. Tunggulah disini. Aku akan mengambilkan mu baju."

"Maaf merepotkan." Sesal Arabella seraya membungkuk hormat.

Pria itu mengangguk pelan dan melangkah pergi ke kamarnya di lantai 3. Ia lupa, jika ia tidak memiliki baju wanita di kamarnya. Nickolas tidak punya kekasih ataupun saudari perempuan. Bagaimana mungkin, ia menyimpan pakaian wanita. Kepala nya pusing hanya karena melayani seorang gadis.

"Aku saja seorang pria. Bagaimana mungkin menyimpan pakaian wanita? Membuat ku pusing saja."

Akhirnya ia memutuskan untuk membawa kemeja putih oblong kepada Arabella. Tubuh gadis itu mungil, mungkin saja bisa menutupi tubuhnya hingga dibawah lutut. Benar juga.
Nickolas pergi menghampiri kembali Arabella di kamarnya. Ia membawa pula dengan kameja nya. Tetapi, ia lupa akan satu hal. Pakaian dalam.

"Astaga! Benar benar memusingkan aku saja." Gumamnya kesal.

"Hallo? Josh, kau bawalah selusin pakaian wanita dan dalaman. Ukurannya untuk gadis itu, kau pasti sudah tahu. Secepatnya! Ini perintah!" Pintahnya kepada Josh diseberang sana.

"Baik Boss." Jawabnya tegas.

Tok..Tok..Tok..

Ceklekk..

"Emm.. ini kameja ku. Kau bisa memakainya untuk sementara. Sebentar lagi, bawahan ku akan membawakan kau pakaian wanita."
Ujarnya sambil memalingkan wajahnya. Karena saat itu, Arabella baru selesai mandi dan hanya memakai handuk di atas lutut.

Bayangkan saja betapa canggungnya keadaan saat ini. Pria itu susah menelan salivanya. Bahkan juniornya menegang saking terangsangnya melihat body goals Arabella. Meskipun tubuhnya mungil, tetapi lekuk tubuhnya sangat sempurnah di mata lelaki dihadapannya.

"Ahh..iya. Terimakasih tuan." Ujarnya gugup.

Nickolas bergegas meninggalkan kamar gadis itu. Ia merasa sangat tersiksa dengan pemandangan mencengkram junior dan jantungnya.

"Astagaa. Bisa mati berdiri aku. Hah. Sial! Kenapa gadis itu manis sekali. Benar-benar tidak tahan, ingin ku lahap saja. Tarik napas Nick! Jangan sampai kau kelepasan nafsu. Hufft.."
Gumamnya menenangkan diri.

Seusai berpakaian, Arabella keluar kamar dan mencari keberadaan Nickolas. Tetapi, tidak didapatnya.

Semilir angin malam membawa Arabella ke balkon ruangan tamu rumah itu. Ia melangkah menikmati udara malam menusuk kulit hingga tulang.