WHO ARE YOU?

Bab 4

Vote and Coment nya!!
✌

Happy Reading*

Seorang gadis berpakaian modis dan cantik dengan dandanan menor melangkah mendekati Nickolas dari arah jauh.
Nickolas tengah duduk bersama teman-temannya di cafetaria kampus.

"Hai Nick!" Sapanya menggoda.

Nickolas hanya bergumam samar, tidak memperdulikannya.

Seharusnya dia menjauh kan? Namun gadis dengan name tag Siska itu malah lebih mendekatinya dengan mengelus lembut gairah pipi mulus Nickolas.

"Menjauhlah!" Bentak Nickolas seraya menepiskan tangan Siska yang kian menggoda hingga menyentuh bibir tipis pria tersebut.

"Oh Nick. Kau seharusnya tahu bukan, jika aku sangat menyukai mu. Aku kesini ingin memberi mu kartu undangan birthday party ku." Seraya menyodorkan kartu undangannya.

"Aku tidak akan datang." Ujarnya ketus.

"Heh. Kau ini selalu saja begitu. Jangan menolak Nick! Karena aku tidak suka penolakkan. Datanglah dengan teman teman mu, mungkin suatu saat mereka bisa juga menjadi teman ku kan? hehehe. Bye Nick. Sampai ketemu nanti malam."
Ujarnya mengedipkan mata ke arah teman-teman Nick dan berlalu pergi.

"Dasar jalang." Kesalnya.

"Hei Nick, aku rasa dia memang sangat menyukai mu. Apa kau tidak bergairah dengan nya? Ahhah. Menarik juga."
Tanya Max sahabat dekatnya. Pria dengan warna rambut blonde itu adalah pria dengan tingkat kemesuman tinggi. Bahkan dalam seminggu ia dapat menggonta ganti wanita berbeda. Sering juga melakukan have fun malam minggu di hotel bintang lima miliknya.
Patut saja wanita-wanita itu tidak ada yang menolak ajakkan Max.

"Sama sekali tidak. Jika kau mau, ambil saja. Lagipula aku tidak berminat pada nya. Melihatnya saja aku sudah mual."

Max, Malvin dan Gray tertawa jenaka hingga terpingkal-pingkal. Sahabat ketiga pria tampan tersebut sangat polos. Benar-benar diluar dugaan.

Seorang Nickolas Lewis, Boss mafia terkenal dan ternama ini malah tidak tertarik dengan gadis sexy? Payah!

"Jadi kau datang atau tidak Nick? Kau dengar sendiri kan, dia tidak suka penolakan. Entah apa yang direncanakannya? Sangat menarik. Aku suka wanita seperti itu. Bagaimana kalau malam ini kado terindah untuknya adalah malam yang panjang dengan nuansa gairah di ranjang? Haiss, memikirkannya saja sudah membuat ku tegang. Hahaha.." Timpal Max dengan senyum mesumnya.

"Aku tidak akan datang. Berani sekali dia mengancam ku. Seorang Nickolas Lewis tidak takut akan ancaman kecil seperti itu apalagi dari seorang wanita. Menggelikan."

"Ya..ya..ya.. kaulah boss nya. Ahahah."
Timpal Gray terkekeh meledek.

"Hei kalian ini sebenarnya ke kampus untuk apa? Hem? Dosen sudah datang. Ayo bergegas." Ujar Malvin si teladan. Pria berkaca mata minus itu adalah pria yang paling alim dan sopan. Sangat berbeda dengan Nick, Max dan Gray. Dia lebih suka membaca buku dan membicarakan hal-hal berbau positif dan menjauh dari hubungan liar duniawai. Pria yang baik.

Keempat pria tampan itu pun segera bergegas meninggalkan tempat tongkrongan kampus.
Berlari kecil memasuki kelas mereka.