Bab 13

58 5 0
                                    

Vote and Comment yah guyss!!

Koreksi kalau ada yg typo yah! Soalnya El nggak baca ulang langsung publish.

Udah Vote belum nih?

Udah?
Oke, siapp!!

Happy Reading^^

2 minggu Nickolas dirawat di RS. Hari-harinya tanpa keberadaan sosok sang kekasih hatinya sangat memukul batin dan jiwanya. Ingin berbuat sesuatupun ia tidak sanggup karena kondisinya lemah dan rentan sakit.

Terakhir ia mendapatkan informasi dari Josh, jika Arabella menghilang.
Terpuruk sudah keadaannya.

Nickolas memasuki rumahnya dengan langkah gontai. Josh setia di samping kanannya bersama Adam di ambang pintu rumah mewah tersebut. Menyambut sang tuan rumah yang baru saja keluar dari perawatan rumah sakit.

"Boss biar aku bantu." Ujar Josh.

Nickolas menggeleng lemah.
Langkah demi langkah ia telusuri pelan tertatih-tatih.

"Ara." Gumamnya lirih.

Langkah lemah itu berhasil memasuki area dalam rumah mewah tersebut.

Tidak berhenti disana, ruang tamu. Nickolas terus melangkah, menaikki undakan tangga perlahan ke lantai 2. Kamar Arabella yang menjadi tempat tujuannya.

Ceklek

Diputarnya knok pintu perlahan. Pandangannya disuguhkan dengan ruangan bercat dominan putih. Semua tertata dengan rapi dan bersih. Pakaian, kosmetik, dan perlengkapan lainnya yang dibelikan oleh Nickolas ditinggalkan oleh Arabella seperti sedia kala.

Hati pria itu meringis kesakitan. Kesalahan apa yang telah ia perbuat hingga gadis itu pergi meninggalkannya tanpa jejak dan salam perpisahan.

Setetes kristal bening jatuh tanpa permisi dari pelupuk manik mata honey tersebut.

Sesak, itulah yang ia rasakan. Kemana ia harus mencari gadisnya?

"AKHHHH..." Teriaknya histeris. Semua benda disana menjadi korban pelampiasannya. Jatuh hancur berceceran. Disapunya segala yang ada dengan geram bercampur emosi.

PRANKK...

Pecahan vas bunga beruntun dengan jatuhnya alat-alat kosmetik gadis itu. Cermin rias pun demikian dihancurkan olehnya.

Perasaannya campur aduk tidak karuan. Ia seperti kesetanan.

"AKKKHHH.. ARAAAAA..." Teriaknya lagi.

"Hikss.. Hikss.. Ara kembalilah!" Lirihnya.

"Ara, aku bilang kembalilah kepada ku! Kembalilah! Kau sudah janji Ara. Kau tidak akan pergi dari ku. Hikss.. Hikss.. Apa kau lupa dengan janji kita Ara? Hikss.." Lirihnya lagi disela isak tangisnya.

"Aku mencintai mu. Aku sangat mencintai mu. Apa kau tidak? Ara? Jawab aku! Jawab aku ARAA...!!"

Nickolas menjambak frustasi rambutnya. Memukul dirinya sendiri layaknya seorang yang kerasukan iblis.

Kepalan tangannya mengeras, memukul dinding ruangan tersebut. Menyalurkan segala sesak hatinya selama ini. Selama ia ditinggalkan oleh gadis pujaan hatinya.

Darah mengalir membaluri sela-sela jemarinya. Air matanya pun tak kalah jatuh beriringan dengan aliran darah tangannya.

"Hikss..AKKHH.. ARAA.."

"Apa alasan mu meninggalkan ku Ara? Katakan pada ku!"

Sejam Nickolas bergelut dengan kefrustasian. Ditinggal oleh gadis yang sangat dicintai rasanya sakit, sesak, dan kecewa.
Semenderita inikah Nickolas akibat kepergian Arabella?

WHO ARE YOU? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang