Bab 9

78 9 5
                                    

VOTE and COMENT!!

Happy Reading*

Seorang pria tengah duduk di kursi kebesarannya. Meneguk kopi hitam tanpa gula. Berpikir jauh akan kehadiran sosok gadis remaja yang sangat dicintainya. Sudah 3 tahun tidak bertemu membuatnya terbayang-bayang akan sosok gadis cantik itu. Dilihatnya pajangan foto berukuran 10R tersebut di dinding bercat putih. Senyum smirk terukir jelas di bibir tipis pria bermanik hitam tersebut.

"Tuan?"

"Bagaimana? Kau sudah menemukan posisi keberadaan Arabella?"

"Sudah tuan. Ia berada di Indonesia."

"Hem. Baiklah. Aku sudah tidak sabar bertemu dengan sang putri kecil ini. Arabella tunggu aku!"

"Tuan apa aku harus menghubungi tuan Alexander mengabari hal ini?"

"Jangan! Aku ingin bermain sedikit dengan takdir dan waktu. Pergilah! Atur jadwal penerbangan ku besok ke Indonesia!"

Ken membungkuk hormat kepada tuannya dan berlalu pergi.

"Arabella, kau adalah milik ku. Selamanya milik ku. Meskipun hati mu bukan untuk ku, tapi tubuh mu hanya untuk ku."

---

Setahun sudah Arabella tinggal serumah dengan Nickolas. Selama setahun ini, Arabella mengikuti terapi ingatan dengan dokter Juna. Hasilnya sangat bagus. Gadis cantik itu sudah mengingat semua alur kejadian di masa lalunya itu. Masa kelam saat ia diculik oleh para pria bertubuh kekar dan berwajah sangar itu.

Flashback On

Sore itu Arabella mendatangi wahana permainan di negara asalnya. Tempat itu tidak jauh dari kediamannya. Sehingga ia menyempatkan waktu untuk mengunjungi tempat itu dengan sedikit bermain di beberapa wahana disana. Setelah memakan waktu 25 menit bermain. Arabella berniat beristirahat di taman wahana tersebut. Tiba-tiba beberapa pria bertubuh kekar menghampirinya, menarik perhatiannya dengan sebuah kalung liontin berbentuk kristal. Gadis itu terperanjat di alam bawah sadarnya. Yah, ia dihipnotis oleh seorang pria, salah satu dari orang-orang itu. Pria itu memintanya mengikuti langkahnya. Arabella menuruti perkataan pria bertubuh kekar berwajah sangar tersebut. Tanpa protes dan lawan.

Arabella memasuki mobil sedan hitam milik gerombolan pria tersebut. Tangan dan kakinya diikat tali nilon. Dan mulutnya dilakban. Salah satu dari mereka menjentikan jemari menyadarkan Arabella dari alam bawah sadarnya tadi. Arabella terperanjat melihat sekeliling duduk beberapa pria sangar. Gadis itu berontak. Meronta ronta minta dibebaskan oleh mereka. Namun aksinya nihil. Ia disuntik obat bius.

Setelah menempuh waktu 2 jam, tibalah mobil sedan hitam tersebut di sebuah bangunan usang terbengkelai. Katakan jika tempat itu adalah gudang kosong tanpa perumahan di sekitar. Hanyalah hutan rimbun menyelimuti tempat asing itu.

Tubuh mungilnya diikat di bangku kayu bercat hitam. Mulutnya masih terlakban rapat.

Gadis bersurai pirang madu itu sadar dan memulai lagi aksi berontak. Mereka yang melihat aksinya dibuat kesal dan mulai menampar keras hingga berbekas.

PLAKK

"DIAMM!!" Pintah salah seorang geram.

Arabella terkejut. Pria itu berbahasa Indonesia. Itu artinya, orang ini dari Indonesia. Negara asal neneknya, Nilam Kertojoyo. Selama ini musuh bebuyutan keluarga Christopher adalah Pati Kertojoyo, kakak kandung neneknya.

Arabella tersenyum miring.

"Siapa tuan kalian? Apa pria tua bangka itu? Heh.. Sudah tua tapi masih ingin memberontak. Dasar tua bangka tidak berguna. Cuihh!!"

PLAKK

"Bukan urusan mu. Sebaiknya kau diam dan berdoalah untuk nyawa mu!"

Arabella terkekeh kecil.

"Aku tidak pernah takut mati. Karena umur ku masih panjang. Seharusnya kalian yang melakukannya. Karena nasib kalian sedang dalam hitungan waktu."

"Maaf nona. Tapi siapa yang akan menyelamatkan mu? Hem? Apakah kakek kesayangan mu itu? Heh.. Dia sudah tua. Bisa apa dia?"

"HAHAHAHA!!!"

Arabella mengertakkan giginya. Ingin sekali ia mencabik-cabik wajah pria pria itu. Tapi apa daya? Ia sekarang malah tidak berdaya. Tububnya lemah dan ringkih. Layaknya nenek tua.

"Kalian lihat saja! Jika sampai aku bebas karena kecerobohan kalian, maka katakan selamat tinggal pada istri dan anak mu! Menyesal tidaklah berguna untuk ku. Hehehe.."

SYAHH

Salah seorang menarik rambut tergerai bebas Arabella. Sontak gadis itu mendongak ke atas seraya meringis kesakitan.

"Apa yang bisa kau lakukan? Jangan seenaknya mengancam! Atau kau akan berakhir sekarang tanpa harus ku bawa kepada tuan."

CUIHH

"KAUUU!!"

PLAKK

"Dasar jalang!"

Salah seorang menerima perintah dari yang memerintah.

"Bawa dia ke Indonesia besok!"

"Baik tuan."

"Berterima kasihlah pada nasib mu. Kau masih dikasihani. Hahaha."

Pagi itu, waktu pukul 9, Arabella dan para pria itu terbang menggunakan jet pribadi orang itu. Memang benar dugaan gadis itu, Pati Kertojoyo-lah yang merencanakan penculikkan ini. Dan pria tua berkepala 6 itu meminta para anak buahnya balik ke Indonesia bersama Arabella.

Saat tiba di Indonesia, tepatnya di Jakarta, mereka beristirahat selama sehari di ibukota Indonesia itu sebelum besok harus terbang lagi ke Bali. Tempat dimana tuannya berada.

Kelam malam ibukota seakan mencengkram hati dan jiwa Arabella. Ketakutan menyelimuti sukma gadis mungil itu.

Mobil sedan hitam berhenti di lapak parkiran caffe. Para pria itu memesan kopi di tempat itu.

Sedangkan Arabella masih disekap dalam bagasi mobil. Tentu ia tidak bisa tetap diam mengikuti mereka. Arabella berusaha sekuat tenaga hingga akhirnya bisa lolos dari cengkraman maut penyiksa. Gadis itu segera lari meski kakinya terasa sakit karena diikat sepanjang perjalanan dari Amerika hingga ke Indonesia. Namun, ia tidak menyerah hingga dapat lepas dari belenggu pria pria tersebut sampai dipertemukan dengan geng Nickolas di gang kecil malam itu.

Flashback Off











Maaf ya guys EL baru update.
Maaf juga part kali ini nggk panjang.
Tapi, EL janji akan tepat waktu update dengan part panjang.
Makasih.

TBC..

WHO ARE YOU? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang