Bab 12

58 5 3
                                    

Vote and Coment!!

Happy Reading*

Waktu pukul 10 malam. Nampak jelas wajah khawatir dan cemas dari Arabella. Nickolas belum juga pulang. Entah kenapa kali ini, ia sangat cemas sampai detak jantungnya pun berdegup kecang tidak beraturan.

Padahal ia sudah sering ditinggal pergi oleh Nickolas, entah itu urusan pekerjaan ataupun masalah serupa seperti saat ini.

"Nick? Kau dimana? Kenapa lama sekali? Sialnya aku tidak punya ponsel." Gumamnya.

"Dasar bodoh. Kenapa tidak kepikiran. Telephone rumah."

"Hallo Nick?"

"Hallo sayang. Kau belum tidur?"

"Bagaimana aku bisa tidur, jika kau belum juga pulang?"

"Maaf Ara. Aku terjebak macet. Tapi tenanglah! 20 menit lagi aku sampai."

"Hah.. Aku sangat cemas kau tau."

"Maaf."

"Baiklah. Aku matikan dulu telephone nya. Kau berhati-hatilah!"

"Iya."

Arabella menghembus napas berat. Entahlah. Padahal ia sudah menghubungi Nickolas. Tetapi, rasa khawatirnya masih saja menguasai dirinya.
Arabella berjalan keluar. Memilih menunggu di teras rumah. Ia tidak akan bernapas legah jika sosok Nickolas belum tampak.

"Nona, anda baik-baik saja?"

"Eh, iya.."

"Tapi aku tidak melihat jika keadaan anda baik-baik saja. Apa anda sakit?"

"Tidak. Aku hanya cemas. Nickolas belum juga sampai."

"Apa anda sudah menghubungi tuan?"

"Yah. Nick terjebak macet. Meskipun begitu, aku masih saja cemas dan khawatir."

"Tenanglah nona. Tuan pasti baik-baik saja. Sebaiknya nona masuk saja ke dalam. Diluar sangat dingin."

Arabella mengangguk senduh.

Gadis itu berjalan masuk dan duduk di sofa empuk ruang tamu. Sesekali melirik keluar. Berharap sosok sang kekasih segera tampak. Namun nihil.

---

20 menit berlalu. Masih juga belum nampak. Kecemasan Arabella semakin menjadi. Apalagi setelah menghubungi nomor Nickolas dan tak ada jawaban dari sang empunya ponsel.

"Oh Tuhan. Lindungi Nickolas!"

Kring..Kring..

"Nick?"

"Hallo Nick."

"Maaf nona. Kami dari kepolisian. Apa benar ini dengan kerabat dari tuan Nickolas?"

"I...ya.."

"Kami ingin menyampaikan, jika tuan Nickolas mengalami kecelakaan beruntun di jalan raya perkotaan. Sekarang beliau sedang di bantu oleh tenaga medis rumah sakit Medica City. Sebaiknya anda segera menyusul.  Selamat malam."

Mendengar kabar itu, tubuh gadis mungil itu sesaat terpatung kaku. Detak jantungnya seakan berhenti bahkan napasnya tidak lagi teratur. Cristal bening lolos dari pelupuk matanya.

WHO ARE YOU? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang