19

2.6K 356 58
                                    

BEG(IN)






































"Terimakasih untuk semua yang sudah mau datang. Selamat untuk Yoongi dan Seokjin yang udah berhasil lulus dari universitas. Selamat untuk Hobie sama Jimmy juga karna sukses bikin pertunjukkan yang keren. Semoga setelah ini hanya ada hal baik yang menghampiri kita ya? Nah, sekarang silahkan di nikmati makan malamnya." Papa Min nutup ucapan dengan senyum kalem yang dibalas ucapan-ucapan terimakasih.

Mama Min sigap ngambilin makanan untuk Papa Min, nawarin ini dan itu buat anak-anak. Meski perhatiannya lebih ke sosok manusia lucu di dekatnya. Kentara seperti ibu yang kelewat sayang.

Yoongi sedikit senyum, sebagai tanggapan tingkah Mama yang begitu perhatian ke sosok itu. Gimana gestur Mama yang ngusap kepala Jimin, senyum keibuan, nunggu pendapat soal makanannya, disiapin minum, dan perhatian kecil lainnya yang nunjukkin rasa rindu.

"Oh iya, semuanya, mumpung lagi ngumpul, kita mau kasih kabar baik dan minta doa restu." Seokjin nyeletuk di tengah-tengah kegiatan makan malem. Wajahnya sumringah, kelewat bahagia. "Besok keluarga kami mau dinner untuk bahas rencana pertunangan kami bulan depan, doain semua lancar ya? Terutama doa Tante dan Om."

"Memang baru rencana, tapi semoga ini jadi keputusan yang tepat buat hubungan kami kedepannya." Namjoon bales remat tangan Seokjin yang Ada digenggamannya.

"Wah, gesit juga ya, Joon? Gue doain semuanya lancar deh."

"Taehyung dan Jungkook mengucapkan selamat untuk Kak Jin dan Bang Joon." Jungkook ikut nyaut setelah Hoseok.

Papa Min senyum, natap dua anak muda diseberangnya dengan binar bahagia. "Selamat ya? Nah, terus Yoongi kapan nyusul?"

Serangan tiba-tiba diterima Suga. Doi nggak jawab apa-apa, cuma ngeliatin sohibnya satu per satu dan berhenti di sosok manis yang duduk tepat dihadapannya. Natap sedikit agak lama tapi sayang Jimin nggak sadar, jadi Suga alih tatap ke Papanya sembari ngujar enteng. "Sabar ya, Pa. Yoongi masih usaha nego ke Jimin."

Tepat nama itu disebut, yang punya langsung kesedak. Mama disampingnya sigap ngasih air minum tanpa lupa ngusap punggungnya. Mata ngelirik anak cowoknya sinis, tapi dalam hati senyum lebar nggak bisa ditahan. Akhirnya, anaknya bisa ngegas.







PARTNER







"Gasnya kenceng banget, Kak?" Yoonji buka percakapan. Makan malem udah kelar, mereka lagi ngumpul di ruang tengah. Cuma duduk santai, ada juga yang goleran di karpet. Mama, Papa Min udah istirahat. Seokjin sama Jimin masih beresin dapur.

"Diem, Ji. Jangan kebanyakan komentar, nanti direm lagi." tawa Hoseok lepas karna dapet lemparan bantal. "Serius, sekarang terserah Lo, gue cuma mau ngerusuh sampai sini aja. Kita semua cuma kelewat gemes, jadi maaf kalau kesannya terlalu ikut campur."

"Kalau gue butuh gue pasti bilang, tapi please, mulai sekarang biar gue sendiri yang ngelarin perkara ini."

"Be happy ya, Kak Gi? Biar Papa sama Mama lebih bahagia lagi."

Harapan tulus itu nggak di jawab, Suga nangkep sosok Seokjin yang dateng bawa toples berisi camilan.

"Joon, tolong ke dapur ya, bantuin Jimin bawa buah sama minuman."

"Biar gue-"

"Eit, No! Ini tugas Namjoon." Seokjin tatap pacarnya, "ajak bicara baik-baik ya? Jangan sampai di hari bahagia kita nanti kalian masih diem-dieman."

PARTNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang