Kalau ada yang nanya Changmin punya pacar atau nggak, jelas jawabannya enggak.
Changmin belum pernah pacaran. Bahkan kalaupun naksir, itu terakhir kali waktu SMP. Naksirnya juga ala-ala anak kucing yang malu. Ngelihatin dari jauh, kalau udah dekat, Changmin malah lari menjauh karna malu padahal cewenya kenal dia aja engga.
Sebatas itu.
Bahkan walaupun Yeri mendeklarasikan diri suka Changmin secara terang-terangan, Changmin biasa aja. Walau awalnya sempat bingung. Dia harus gimana?
Changmin bukan makhluk ajaib yang ngejar terang-terangan kayak Juyeon yang sekarang udah mencapai titik terang. Atau Younghoon yang demennya tsundere. Bahkan Chanhee yang naksirnya dengan orang yang suka bikin dia emosi.
Kalau Kevin sih nggak usah ditanya. Dia mah LDR negara ama perasaan.
Kayak kamu sama bias.
Sore ini Changmin duduk di teras rumahnya sendirian. Tanpa keempat sepupu tuanya yang berisik. Minum teh sambil nulis lirik lagu dan ngegitar. Memang rutinatasnya selagi nunggu papa Jisung pulang.
Memang Changmin akhir-akhir ini lebih suka main dirumah sepupunya daripada dirumah sendiri. Tapi karna ngerasa rumah ini udah lama nggak ada suara petikan gitar, Changmin milih main dirumah dulu. Walaupun cuma hari ini doang.
"Kyuu!"
Secara refleks Changmin menoleh dan tersenyum simpul melihat siapa yang datang.
Yeri.
Tunangannya. Ah, lebih tepat lagi, calon tunangannya.
"Tumben?"
Yeri berlari dengan semangat, tubuhnya dibalut jaket kebesaran, rambutnya yang dia ikat kebawah masuk kedalam jaket dan tertutup tudung. Wajahnya terlihat berbinar-binar mau tidak mau membuat Changmin terkekeh.
"Mama ngajak makan malam dirumah."
"Aku nunggu papa dulu gapapa kan?"
"Papa belum pulang ya? Aku temenin gapapa kan?"
"Nggak bosan emangnya?"
"Nggak lah, temenin sekarang aja nggak bosan, apalagi nanti,"
"Nanti??"
"Nanti, sampai tua." Yeri nyengir membuat Changmin terdiam. "ET UDAH STOP! Aku nggak mau dengar apapun itu."
"Yeri, kamu--"
"Aku nggak peduli Arya.." suara Yeri terdengar lirih. "Aku nggak peduli bakal nunggu berapa lamapun itu. Asalkan kamu mau nerima. Aku bersedia nunggu."
"Kina.."
"Aku senang asalkan itu Arya, aku senang asalkan itu kamu. Terima atau nggak itu belakangan aja, aku punya hak buat suka, kamu nggak punya hak buat larang oke?"
Changmin menghela nafas pasrah. Tangannya meraih rambut Yeri yang diikat lalu menarik kuncirannya sampai terlepas. Yeri menoleh, Changmin buru-buru memberi isyarat menghadap kedepan.
Jari-jari milik Changmin menyisir rambut Yeri, mengumpulkannya jadi satu, dan mengikatnya dengan rapi.
"Lain kali ikat kasih benaaar."
Celotehan Changmin hanya ditanggapi cengiran Yeri. Cengiran yang sebenarnya membuat jangtung Changmin mengadakan DJ didalam sana.
"Kenapa nggak diikat keatas?"
"Jelek."
"Kamu ngatain aku jelek?!"
"Kamu jelek kalau ikat rambut." Buru-buru Changmin menarik kuncir rambut Yeri. "Mending nggak usah."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ i ] HOME | THE BOYZ ✔️
Fanfiction"Karena nggak semua kisah bisa semulus wajah Chanhee." Katanya sih, rumah itu bangunan tempat tinggal bareng keluarga. Tempat pulang setelah aktifitas panjang, istirahat, ketawa, bahkan nangis bareng di sana. Definisi tiap rumah memang berbeda buat...