9. Kumpulan Perusuh

6.7K 856 100
                                    

Well, pagi ini mereka berenam sedang berdiri di depan rumah megah sambil membawa barang-barang keperluan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Well, pagi ini mereka berenam sedang berdiri di depan rumah megah sambil membawa barang-barang keperluan mereka. Mereka memandangi rumah yang mereka sewa secara patungan dengan harga fantastis ini. Rumah dua lantai dengan kolam renang dan halaman belakang yang luas. Not bad, of course! This is the best home ever. Exactly, untuk mereka.

"Gak salah sih gue, ngeliat dari foto yang di kirim Yogi aja udah wow" guman Ten sambil memandang rumah besar itu.

"Ya, kenyamanan nomor satu kan" jawab Yogi.

"Yaudah, masuk aja yuk" ajak Davin tak sabar. Mereka lalu masuk ke dalam rumah, dan mendudukkan bokong mereka di sofa yang ada di ruang tamu.

"Btw, kamar disini ada lima kan?" tanya Ten, Yogi mengangguk.

"Berarti ada satu kamar yang di tempatin sama dua orang" kata Jeka.

"Gue gak mau berdua" kata Vino cepat.

"Gue juga, apalagi sekamar sama Ten. Gue menolak keras!" kata Jeff.

"Curang lo berdua, gue juga gak mau sekamar sama lo Jeff!" marah Ten.

"Biar adil, semuanya sekamar berdua. Dan gue gak terima penolakan dari kalian" kata Yogi.

"Ahh gue males nih kalo sekamar sama Jeff atau Ten, nyoli mulu tiap jam" kata Davin.

Jeff memutar bola matanya lalu dengan senang hati memukul belakang kepala Davin. "Suka sembarangan lo kalo ngomong!" kesal Jeff.

"Sakit ibab!" marah Davin.

"Lagian sok suci amat, padahal lo baru denger cewek ngomong aja udah sange" kata Ten enteng.

"Gak usah marah Jeff, emang yang di omongin Davin benar adanya bukan?" kata Jeka.

Jeff tertawa kecil. "Iya juga si, kebutuhan pribadi kan itu. Nanti kalo Rose udah mau sama gue, baru gak perlu nyoli lagi, kan ada dia yang bisa muasin gue" kata Jeff.

Raut wajah Jeka yang tadinya tersenyum jadi berubah bete karena ucapan Jeff. "Jangan sembarangan lo kalo ngomong" kata Jeka. Jeff hanya tersenyum dengan wajah mesumnya.

Tuk~ jitakan dari tangan Vino berhasil membuat Jeff mengelus kepalanya sambil meringis.

"Anying!"

"Jangan mikir aneh-aneh tentang sepupu gue njing!" kata Vino.

"Ayo ribut, jotos-jotosan kalo perlu, gue suka nih yang kayak gini" kata Ten heboh. Dan Davin mendorong bahu Ten pelan.

"Makin bikin riweh lo, udah Gi tentuin kamar yuk. Pengen cepet tidur gue" kata Davin.

"Yaudah, kalo gitu kita pake sistim kocok aja. Biar adil ya" kata Yogi dan semua mengangguk setuju.

Mereka lalu merobek satu lembar kertas menjadi enam bagian dan menuliskan nama mereka masing-masing dan melipatnya.

"Udah semua nih ada lima, gue kocok aja nih langsung" kata Ten.

Keeping Up With The TeensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang