Bonus Chapter : Reuni Akbar (The Story Begin)

11K 805 451
                                    

SMA Antariksa.

Lima tahun berlalu sejak acara kelulusan di SMA Antariksa angkatan ke 35. Maka hari ini, hari dimana para alumni melepas rindu setelah lima tahun berpisah.

Jennie berjalan masuk ke dalam ruangan aula, yang sudah didekor sedemikian rupa untuk reuni akbar ini.

"Sayang, jangan lari-lari." kata Jennie pada seorang anak kecil berusia 4 tahunan.

Sesekali ia berdecak kecil dan merasa khawatir, karena anak itu hampir saja terjatuh.

Mata Jennie membulat saat anaknya itu terjatuh karena tersandung karpet merah, untung saja ada seseorang yang menahannya.

"Jisoo?"

Ya, itu Jisoo... Sahabat yang selama ini putus kontak dengannya.

Jennie berlari menghampiri Jisoo dan memeluk Jisoo erat. Terlalu rindu karena sudah bertahun-tahun tak bertemu secara langsung, dan hanya lewat video call.

"Gue kangen banget gila!"

Jisoo tertawa. "Ini Vinnie anak lo? Ya ampun ternyata udah sebesar ini." kata Jisoo seraya mencubit pelan pipi gembil Vinnie, anak ini sangat mirip dengan Jennie rupanya dibanding papanya. Tidak ada yang terbuang sedikitpun dari wajah Jennie di Vinnie.

"Bentar, gue mau hubungin Lisa sama Rose." kata Jennie yang kemudian menelepon Lisa dan Rose untuk cepat datang.

Tidak butuh waktu lama, Rose dan Lisa kini telah ada dihadapan mereka. Mereka langsung saja menghambur kepelukan Jisoo.

"Kenapa lo gak bilang kalau mau pulang ke Indo, minggu lalu di vc lo bilang gak akan datang ke reuni?" tanya Lisa.

Jisoo tersenyum. "Perlu banyak pertimbangan sampai akhirnya gue memutuskan untuk pulang."

Rose mengangguk mengerti. Satu tahun lalu mereka baru mendapat kepastian tentang keberadaan Jisoo dan kabar dari cewek itu, setelah bertahun-tahun tanpa kabar. Mereka sudah tau alasan kenapa Jisoo meninggalkan Indonesia dan memutuskan untuk pergi ke Barcelona.

"Vinnie, sama tante yuk." ajak Rose sambil membawa Vinnie ke dalam gendongannya. Mereka memang sudah cukup akrab karena Rose sering datang ke rumah Jennie untuk mengajak Vinnie bermain.

"Ante Oce, Innie mau ntu!" kata Vinnie dengan suara cadelnya yang menggemaskan, ia semangat menunjuk balon-balon yang terpasang di pojok ruangan.

Rose menggeleng. "Gak bolek sayang, itu kan dekorasi." kata Rose lembut.

Vinnie merengut, hingga membuat Jennie, Lisa, hingga Jisoo gemas dibuatnya. Mereka tertawa kecil melihat tingkah Vinnie.

"kalo enta ade oleh ga nte?"

Jennie tertawa kecil, ia lalu mengelus kepala anaknya. "Vinnie coba lihat tante Lisa, minta adeknya sama tante Lisa ya. Bentar lagi mau keluar, tuh lihat perut tante Lisa udah buncit." kata Jennie.

Mata Vinnie berbinar. "iusan nte Ica? Ade nya mau uar dali pelut ante ya?"

Lisa mengangguk gemas seraya mengelus-elus perut buncitnya. "Iya nih, kan udah sembilan bulan. Tinggal nunggu waktu aja."

"Yeay asyikk!"

"Duh gemes banget sih." guman Jisoo.

"Laki lo mana?" tanya Lisa.

"Kan lagi sama laki lo juga, katanya mau boys time dulu sama antariksa."

Dilain tempat para laki-laki sedang sedikit bergosip.

"Vin, bini gue bilang ada Jisoo." kata Davin pada Vino.

Vino terdiam namun matanya berbinar. "O-oh i-iya," jawab Vino gugup.

Keeping Up With The TeensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang