2. Perkenalan

4.4K 470 166
                                    

30 menit telah berlalu, akhirnya Zahra dan siswa-siswa lain bisa terbebas dari teriknya sinar matahari. Zahra segera masuk ke kelas agar bisa mendinginkan badannya. Ia duduk di bangku ke dua dari depan. Disebelahnya sudah ada tas berwarna pink, tetapi ia tak tau itu milik siapa. Bagi Zahra, berteman sama siapapun tak masalah. Tak lama kemudian, seorang gadis menghampiri meja Zahra.

"Hai, lo yang duduk disini ya?" Tanya gadis itu. Ia cantik, berambut coklat dan dikuncir kuda, sama sepertinya. Mungkin hanya perbandingan badan, si gadis ini lebih ramping dari Zahra, begitulah pikir Zahra.

"Iya, gue duduk disini. Ini tas lo?" Tanya Zahra, ia baru selesai meneguk minumannya dan beralih memandang gadis itu.

"Iya. Gue duduk sini nggak papa kan?" Tanya gadis itu lagi. "Oh iya, nama gue Nadien Olivia. Bisa dipanggil Nadien" Kata gadis itu mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri.

"Gue Azzahra Paramita, biasa dipanggil Zahra. Lo boleh kok duduk disini, kebetulan emang masih kosong" Jawab Zahra membalas uluran tangan Nadien. Nadien segera duduk di sebelah Zahra, karena guru mereka sudah datang.

"Selamat pagi anak-anak" Sapa guru perempuan berparas cantik itu.

"Pagi buuu" Sahut para siswa yang ada di kelas tersebut.

"Perkenalan nama saya Ar..."

"Selamat pagi, bu. Maaf saya telat" Ucapan ibu guru cantik itu terpotong setelah ada seorang siswa cowok yang masuk. Padahal upacara sudah selesai 15 menit yang lalu, tetapi mengapa ia barusan masuk ke dalam kelas.

Zahra menoleh ke arah cowok itu. Matanya menyipit. Ia sangat terkejut. "Itu kan cowok gak punya hati" batinnya. "Jadi gue satu kelas sama cowok itu? Gilaa" Batinnya lagi dengan mulut menganga, Zahra masih tak percaya dengan semua yang terjadi. Dunia sangat sempit.

"Lo kenapa, Ra?" Tanya Nadien yang melihat ekspresi wajahku.

"Oh nggak kok, nggak papa" Jawabku. Nadien hanya menganggukkan kepalanya.

"Nama kamu siapa?" Tanya ibu guru kepada cowok itu. "Upacara sudah berakhir 15 menit yang lalu, kamu kemana? Mengapa baru masuk kelas?" Tanyanya lagi.

"Saya Raga. Saya habis ke kantin, bu. Laper, tadi gak sempat sarapan" Raga memasang muka cuek tanpa rasa bersalah sedikitpun. Baju seragamnya juga sudah tak rapi lagi. Ia menyampirkan tas nya di pundak kanannya.

"Baru saja masuk hari ini tapi sudah ada yang telat. Gimana ke depannya?" Omel ibu guru. "Ini baju kenapa keluar semua? Rapikan sekarang!" Perintahnya. Bisa kubaca dari sini, bu guru ini sangat galak. Wajahnya saja yang cantik tetapi ternyata sangat galak. Cowok bernama Raga itu langsung merapikan bajunya dan enggan untuk berpindah tempat.

"Ragaa, kenapa kamu rapikan disini? Sana keluar dulu" Usir bu guru menutupi matanya. Para gadis di kelas ini pun menutup matanya seketika karena ulah Raga itu.

"Salah saya apa sih bu? Katanya disuruh rapiin. Sekarang saya rapiin malah diomeli lagi" Raga mendengus kesal.

"Saya tidak menyuruh kamu rapikan baju disini. Cepat rapikan bajumu diluar" Ucap bu guru menunjuk pintu kelas. Mata Raga mengikuti arah yang ditunjuk oleh bu guru itu dan ia segera keluar.

5 menit kemudian, Raga kembali masuk ke kelas dan segera duduk di bangku yang tersisa di kelas ini. Ketika berjalan menuju bangkunya, Raga melirik ke arah Zahra yang pura-pura mendengarkan guru mereka. Zahra memang tak ingin bertatapan dengan cowok gak punya hati itu.

"Saya kembali memperkenalkan diri ya. Nama saya Arina Andara. Bisa kalian panggil bu Arina. Saya adalah wali kelas kalian sekaligus guru matematika kalian" Ucap Bu Arina memperkenalkan diri.

ZAHRAGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang