Cewek nggak akan nangis kalau nggak ada yang buat dia nangis.
*****
Raga masih terdiam di rooftop, tak ingin beranjak kemanapun. Teman-temannya kini telah menyusul ke rooftop untuk menemani Raga. Mereka tau bahwa saat ini Raga sedang tak baik-baik saja.
"Ga, gue tadi lihat Zahra sama Nadien di koridor. Kayanya habis dari sini. Iya?" tanya Reihan.
"Iya." balas Raga singkat.
"Terus, kenapa Zahra-nya nangis? Lo apain lagi dia?" tanya Reihan.
"Wah parah lo, Ga. Suka banget bikin anak orang nangis. Hati-hati kena azab lo!" ujar Fikri.
Ardan menoyor kepala Fikri. Fikri selalu saja begitu. Disaat obrolan serius, ia selalu menanggapinya bercanda dan sebaliknya, saat obrolan bercanda, ia menanggapi serius.
Mungkin otaknya sudah terbalik."Lo apain lagi si Zahra?" tanya Ardan mencoba kembali ke topik awal.
"Gue nggak ngapa-ngapain," ujar Raga.
"Terus kenapa dia sampe nangis gitu?" tanya Reihan.
"Dia aja yang cengeng."
"Cewek nggak akan nangis kalau nggak ada yang buat dia nangis." ujar Ardan.
"Gue cuma bilang kalau gue sekarang pacaran sama Karin." ujar Raga jujur.
"Jadi, lo beneran pacaran sama nenek lampir itu?" tanya Fikri terkejut.
Raga hanya mengangguk singkat sebagai jawaban.
"Sejak kapan lo nggak suka sama Zahra lagi?" tanya Reihan.
"Gue nggak pernah suka sama dia. Gue pacaran juga karena dare dari lo pada kan," balas Raga enteng.
"Lah, bukannya dulu lo yang bilang kalau lo mau jagain Zahra dan selalu ada buat Zahra?" sindir Ardan.
"Secepet itu lo ngelupain Zahra?" sahut Reihan.
"Gak ada yang lebih bagusan lagi dari si nenek lampir?" ujar Fikri.
"Kalian kenapa jadi sewot sama gue sih? Gue salah apa? Gue udah lakuin dare dari lo buat pacaran sama Zahra. Tapi disaat gue kaya gini, lo malah pada nyalahin gue."
"Karena emang pantes lo disalahin." ujar Ardan cepat.
"Maksud lo apa?" tanya Raga mulai emosi.
"Ga, sampe kapan lo gak mau tau tentang kebenaran foto yang jadiin gue sama Zahra gosip di satu sekolah? Gue tau Zahra tadi nyamperin lo buat jelasin tentang foto itu. Tapi apa? Lo malah bentak dia dan lo seolah nggak mau tau tentang foto itu. Lo bakal nyesel, Ga, udah sia-sia in cewek sebaik Zahra. Inget baik-baik omongan gue!" ujar Ardan mengeluarkan unek-uneknya.
Ardan memang tau kejadian saat Zahra dan Nadien berada di rooftop tadi. Begitu pula dengan Reihan dan Fikri. Mereka juga tau karena mereka sama-sama menyaksikan itu semua.
"Gue bisa jelasin sekarang kalo lo mau. Kebetulan disini juga ada Fikri. Fikri juga tau tentang kebenaran foto itu." lanjut Ardan.
"Gak per--"
"Itu foto diambil saat gue sama Zahra di cafe. Kita lagi ngerencanain surprise ulang tahun lo. Lo inget kan?" potong Ardan cepat. Ia sudah tak tahan lagi dengan sikap Raga yang makin lama makin tak menghargai Zahra. Ardan benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran Raga yang seenaknya saja memperlakukan cewek seperti itu.
Raga terkejut. Ia mengerutkan dahinya, ia masih tak mengerti dengan ucapan Ardan. Raga masih diam, ia menunggu Ardan berbicara selanjutnya.
"Saat itu, Zahra ngajak Rania dan gue ngajak Fikri."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRAGA
Teen FictionRANK🏅 : #1 in cintadisma (19-08-2020) #1 in storysma (26-06-2020) #1 in ceritajadian (15-05-2020) #5 in thewattys2020 (06-06-2020) #5 in putihabu (22-09-2024) #6 in raga (26-05-2020) #6 in putihabu (11-12-2020) Azzahra Paramita Rafardhana Gadis ber...