•3•

328 18 7
                                    

"Aku harus jawab apa, Aeri-ya." Kataku. Kenapa malah jadi panik seperti ini sih?

"Coba saja balas juga dengan 'hallo'. Tapi jangan terlalu percaya kalau dia benar-benar Jeon Jungkook. Bisa saja dia menggunakan profile orang aslinya." Jelas Aeri.

"Begitu ya? Baik, aku balas." Kataku.

TING!

Jeon Jungkook
Kamu baik-baik saja kan?
Maaf kalau saya mengganggu

Ah, aku telat.

Me
Hallo ahjussi
Aku baik
Tidak mengganggu kok aku sedang santai

Jeon Jungkook
Apa saya setua itu? Tapi tidak apa jika kamu mau memanggil saya dengan 'ahjussi'
Tapi saya lebih menikmati jika kamu panggil saya 'oppa'

Me
Ah, maafkan aku
Kalau begitu aku panggil 'oppa' tidak apa?

Jeon Jungkook
Baiklah
Oh iya, kamu benar-benar tidak sibuk?
Boleh saya lakukan panggilan video?
Saya takut kamu tidak percaya kalau saya benar-benar sesuai dengan yang ada di profile

Me
MWO?! ANDWAE! [deleted]
Boleh, sebentar dulu

Video call? Aigoo! Tapi tidak apa-apa juga sih. Aku kan jadi bisa tahu bagaimana wajahnya. Apakah benar-benar sesuai dengan Tuan Jeon Jungkook yang aku lihat pada profilenya di internet. Pada website J & Jung Style tentunya.

"YAK! Mau kemana kau Runa? Kenapa berlari seperti itu?" Teriak Aeri.

"Hanya ke kamar. Kau diam disini jangan ganggu aku. Jung oppa mau video call." Ucapku sebelum benar-benar hilang dibalik pintu kamarku.

"Hei, siapa itu Jung oppa? Kekasihmu? Yak! Min Runa!" Aeri kesal. Sudahlah biarkan.

Jeon Jungkook
Sudah siap?

Astaga, pertanyaannya malah membuatku tidak siap begini.

Me
Iya sudah

Incoming video call from Jeon Jungkook

"Hallo" Sapanya dari seberang sana. Aku tidak ditipu rupanya. Dia benar-benar Jeon Jungkook yang tadi kulihat di internet.

"Ah, hallo"

"Benar tidak mengganggu kan?"

"Iya, benar."

"Ah, syukurlah. Di profilemu kau berusia 18 tahun, itu benar?"

"Iya, benar. Terlalu muda untuk oppa ya?"

"Tidak. Bukan seperti itu. Berarti kau masih sekolah?"

"Iya. Aku ditingkat akhir."

"Oh, begitu. Bagaimana kalau malam ini kita bicarakan soal pertemuan pertama kita?"

"Ya, tentu. Kajja."

"Sabtu minggu ini kau ada waktu? Setiap sabtu saya libur."

"Aku bisa untuk sabtu minggu ini. Tapi aku harus masuk sekolah dulu. Hanya setengah hari. Bagaimana?"

"Baiklah. Kalau saya menjemputmu di sekolah, bagaimana? Saya takut kau kesulitan nantinya."

"Apa tidak merepotkan nanti oppa nanti?"

"Tentu saja tidak. Saya takut malah membuat anak sekolah sepertimu justru tersesat hanya untuk bertemu saya. Hahaha."

Ah, tawanya. Aku suka

"Oh, begitu. Arraseo. Nanti aku kabari lagi ya?"

"Iya. Saya tutup ya. Anak sekolah tidak boleh terjaga sampai larut besok telat ke sekolah. Selamat malam, Runa."

"Nde. Selamat malam."

Selesai sudah. Tidak tahu kenapa, tapi aku suka saat Jung oppa memanggil namaku. Rasanya..ah, entahlah. Sudah dipastikan malam ini aku akan terjaga bahkan sampai pagi.

***

"Kau belum menjawab pertanyaanku semalam." Kata Aeri.

"Pertanyaan yang mana?"

"Siapa yang kau sebut Jung oppa? Kekasihmu? Kenapa kau malah mendaftar menjadi sugar baby sedangkan kau sudah punya kekasih? Mau kau kemanakan kekasihmu itu? Lalu jika ada daddy yang mau denganmu bagaimana? YAK, Min Runa! Kau dengar aku tidak?" Aku membiarkan Aeri sampai puas dengan ocehannya. Nanti juga lelah sendiri.

"Ayo jawab!" Katanya lagi.

"Kau mengajukan banyak pertanyaan. Tapi apa kau tahu kalau pertanyaan itu semua hanya butuh satu jawaban." Kataku. Lalu beranjak dari meja tempat kami sarapan untuk memakai sepatu.

"Aku tidak mengerti maksudmu. Cepat jawab saja." Kata Aeri, kemudian menyusulku.

"Jung oppa itu daddy yang aku temukan di situs itu. Haish! Aku jadi geli sendiri menyebut 'daddy'. Kau jangan salah paham." Jawabku.

"Oh--EH?! SIAPA KAU BILANG? Daddy? Apa dia benar-benar mirip dengan Jeon Jungkook yang kita lihat kemarin?" Aeri terkejut sendiri.

"Kau mau sekolah atau tetap disini? Ayo, sebelum kita terlambat!" Kataku sedikit kesal karena Aeri masih sibuk dengan keterkejutannya.

"Jawab aku, Runa!" Mulai lagi dia.

"Iya akan aku jawab setelah kita sampai disekolah. Sekarang lebih baik kita berangkat dulu. Kalau kita terlambat aku tidak akan cerita apapun." Akhirnya aku jalan lebih dulu meninggalkan Aeri yang(mungkin) masih terkejut dengan kenyataan yang ada.

"Aeri-ya! Sekarang hari apa?" Teriakku saat sudah lebih dulu sampai di ujung lorong unit apartement kami.

"Hari Jumat. Waeyo? Ayo jalan, kenapa berhenti? Kau bilang takut terlambat." Jawab Aeri yang sudah sejajar denganku sekarang.

"Berarti besok Sabtu?" Kataku lemas.

"Iya! Pabbo!" Aeri mendahuluiku sekarang.

Besok sabtu. Pertemuan pertamaku dengan Jung oppa hari Sabtu.

BERARTI BESOK?!

Follow yaww•
@krimyluv
💜💜💜

Bunnie Daddy•jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang