Choi Yena

300 23 0
                                    

Malamnya kami semua berkumpul di ruangan lab komputer. Seluruh jendela pun ditutup agar tidak ada yang melihat. Kami semua duduk melingkar agar bisa didengar oleh semuanya.

"Semuanya sudah disini?" kata seorang anak bernama Eunbi.

"Cuma Yena yang ga bisa dateng. Kurasa dia sudah tidur." Jawabku.

"Tidak masalah, aku hanya ingin tahu pendapat kalian soal kelas berbakat ini. Yang kita lihat tadi menurut kalian apa?" tanya Eunbi.

"Sihir." Saut Minju. Ingat kan kalian dengan gadis yang menabrakku tempo hari? Iya, namanya Minju.

"Aneh, lu kebanyakan baca fiksi ya?" saut gadis yang tingginya sama denganku bernama Wonyoung itu.

"Terus menurut lu apa?" tanya gadis berambut ikal hitam yang bernama Yuri itu.

"Gatau deh, tapi bukan sihir yang pasti. Karena sihir itu ga ada." Jawab Wonyoung

"Itu dia." Jawab Eunbi

"Menurut gw sekolah pasti menyembunyikan sesuatu" saut gadis lain bernama Hyewon.

"Kelihatannya berbahaya. Kita seperti kelinci percobaan" saut Chaeyeon.

"Tapi Pak Lee tidak menyuruh kita melakukan hal yang berbahaya, terlebih katanya sistem ini sudah berjalan selama bertahun-tahun." Jawab Minju

"Kalau ga berbahaya, mereka pasti udah bilang dari awal." kata Chaewon.

"Mungkin mereka menunggu kita siap." jawab si kembar, Nako dan Hitomi.

"Menurut lu gimana? Bukannya lu harus ngasih tau sesuatu?" tanya Eunbi.

Mereka mulai fokus kepada Sakura.

"Ayo dimulai aja Sak" jawab Wonyoung.

Tidak perlu waktu lama, Sakura membalikkan salah satu layar komputer ke mereka semua. Ia pun ikut menonton bersama kami. Mata mereka terfokuskan kepada layar hitam yang dipenuhi dengan angka, namun beberapa detik kemudian, angka tersebut berubah menjadi video orang yang sedang melakukan presentasi.

Terlihat Pak Lee yang sedang berbicara dengan seseorang.

"Miyawaki Sakura, siswa berbakat pertama yang menemukan potensinya tahun ini. Dia juga jago matematika dan komputer." Kata pak Lee dalam video tersebut.

"loh kok bisa nyambung?" tanya Chaeyeon

"Dia meretas laptop Pak Lee" jawab Eunbi. Hampir semuanya kaget, kecuali dua kakak beradik ini, Wonyoung dan Eunbi. Mereka kemudian kembali fokus ke layar tersebut.

"Setelah potensinya terbangun,dia bisa mengendalikan komputer dan alat elektronik lewat sentuhannya." Jelas pak Lee.

"Lewat sentuhan? Itu berarti, dia tidak bisa mengontrol secara jarak jauh?" tanya salah seorang lawan bicara dari Pak Lee tersebut.

"Dari data saat ini, ia hanya bisa lewat sentuhan, pak Siwon" jawab Pak Lee

"Lah, itu bukannya kepsek kita?" tanya Yuri.

"Iya yul bener." Jawab Hyewon.

Pak Lee melanjutkan, "Tapi kalau dia menghubungkan perangkat sebelumnya, dia juga bisa mengontrolnya dengan cara online."

"Kalau begitu, kemungkinan besar, para murid itu sedang menguping obrolan kita ini." Jawab Pak Lee.

Semua murid pun terkejut. "Omaygadnis, cepet matiin." Jawab Wonyoung.

Pak Lee pun baru menyadari itu kemudian ia panik dan ingin mematikan laptopnya, disaat bersamaan, Sakura berusaha untuk menonaktifkan layar komputer itu.

The Gifted (IZONE Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang