Eunbi POV
Saat itu, aku dipanggil oleh kepala sekolah ke ruangannya. Kukira, aku melakukan kesalahan. Namun aku dipanggil berkenaan dengan olimpiade sekolah yang akan diadakan beberapa hari ke depan. Sampai disana terlihat beberapa guru yang juga ikut duduk mengelilingi ruangan layaknya sidang. Aku menghadap ke arah mereka. Suasana cukup tegang disana. Aku pun menghela nafas dengan pelan kemudian mulai memperkenalkan diri menggunakan berbagai macam bahasa yang aku kuasai.
"Nama saya Kwon Eunbi (Inggris). Saya dari kelas 10 (Mandarin). Saya adalah ketua kelas dari kelas berbakat (Jepang). Banyak yang mengira kalo saya terlalu sempurna, saya tidak setuju dengan hal itu (Korea)."
Setelah itu semua orang di ruangan itu memberikan tepuk tangannya kepadaku. Aku cukup senang dengan itu.
"Saya tak pernah melihat siswa yang sesempurna diri anda. Masalahnya kami tidak bisa memutuskan bagaimana cara memanfaatkan kesempurnaan ini di kompetisi olimpiade mendatang. Bagaimana, Pak Lee?" tanya Pak Siwon.
"Pak Lee pasti ingin menguasainya dan tak akan membiarkan kita mengambilnya begitu saja." saut salah seorang guru disana.
Pak Lee terlihat kaget karena mendengar itu. Karena tak terima ia menjawab, "Itu tidak benar. Aku mau siswa berbakat mengikuti olimpiade ini. Tapi yang saya tidak paham adalah kenapa kalian hanya menginginkan Eunbi saja. Sakura bisa mengikuti kompetisi matematika."
"Tapi Sakura tidak menginginkannya pak" jawabku
"Bisa siswa dari kelas lain, ada banyak siswa berbakat disini." Jawab Pak Lee
"Ikut saja kompetisi bahasa" saut salah satu guru.
"Matematika" saut guru lain hingga banyak guru yang saling saut menaut untuk memintaku mengikuti olimpiade dengan bidang yang mereka mau. Aku jadi bingung harus memilih yang mana. Kemudian Pak Siwon memukul mejanya.
"Harap tenang semua. Kenapa kita membuatnya memilih berdasarkan bidang olimpiadenya? Ada anak-anak yang kompeten di semua pelajaran. Benar begitu, Eunbi?" tanya Pak Siwon.
Aku pun terdiam sejenak, apa itu tandanya aku boleh mengikuti semuanya? Karena semua orang sudah menunggu, aku pun menjawab, "Jadi saya boleh ikut semuanya pak?"
Pak Siwon pun tersenyum. "Ayahmu pasti bangga mempunyai gadis sempurna sepertimu, aku sangat yakin." Jawab pak Siwon
Itu artinya aku akan mengikuti semua kompetisinya. Aku tidak sabar untuk mulai berlatih semuanya agar aku bisa menang dan tentu saja membanggakan ayahku. Setelah perkumpulan itu aku kembali ke ruang musik dan mulai berlatih.
Aku merupakan orang yang berusaha sebaik mungkin. Banyak yang bilang aku itu perfeksionis,ada juga yang bilang aku jago dalam segala hal dan kurasa aku cepat dalam belajar. Setelah aku menemukan potensiku, saking cepatnya aku bisa melakukannya hanya dengan melihatnya. Ya seperti sekarang ini.
Aku mulai mencoba untuk mengikuti arahan dari video dalam membuat pohon, setelah itu aku lanjutkan dengan berlatih bulu tangkis. Aku sangat kompeten di bidang olahraga seni, dan aku akan memenangkan pertandingan ini.
Eunbi POV End
* * * * * * * * * * * *
Eunbi sedang berada di rooftop memandang seluruh lingkungan sekolah disana, tapi dia berdiri di atas pagar dinding itu. Entah apa yang sedang dipikirannya. Jika saja dia tidak sadar, mungkin dia akan terjatuh dari sana.
Eunbi terlihat bernafas agak berat karena hampir terjatuh dari sana. Ia kemudian turun dari dinding itu dan duduk dikursi yang ada di rooftop sambil menenangkan dirinya. Ia terlihat gelisah sekarang karena memikirkan hal tadi. Kemudian notifikasi dari hapenya berbunyi, dan pesan datang dari pacarnya, Seongwoo. Terlihat ada video dansa disana. Eunbi pun melihat video itu dengan serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Gifted (IZONE Ver.)
FanfictionSetiap kelas mempunyai siswa berbakat. Tapi siswa berbakat disini lebih special dibanding sekolah lain. Mereka akan mendapatkan fasilitas yang lebih disbanding siswa biasa. "Semakin gw pahami sistem di kelas ini, gw ngerasa ini bukan kelas biasa,se...