-Jangan lupa tinggalkan jejak-
****
Terlihat seorang pria sedang duduk dibangkunya tengah mendengarkan musik dengan kedua telinga disumpal headset, matanya ia pejamkan sambil menikmati semilir angin yang masuk melalui celah jendela disampingnya yang membuat rambut sang pria terlihat sedikit berterbangan, ia tidak memperdulikan suasana kelas yang mulai ramai karna kedatangannya.Ia membuka matanya saat seseorang menepuk pundaknya, ia melepaskan satu headsetnya sambil memperhatikan orang yang sudah mengganggunya.
"Kenapa?" tanya Kenzie sambil menaikan alisnya.
"I..itu ada yang nyariin lo didepan" jawab perempuan didepannya dengan gugup.
"Siapa?" tanya Kenzie lagi sambil melirik kedepan kelasnya.
"Gak tau" wanita didepanya lebih memilih menundukan kepalanya tanpa mau menatap mata Kenzie
Kenzie langsung melepaskan headsetnya dan memasukan handphonya ke saku celana, kemudian keluar untuk menemui orang itu
Saat sampai di depan pintu kelas, Kenzie langsung disambut dengan senyuman lebar dari seorang perempuan, kemudian perempuan itu berjalan ke arah Kenzie sambil menggandeng lengan Kenzie dan mengajaknya duduk.
Kenzie yang mendapat perlakuan tersebut langsung melepaskan lengannya dan mundur satu langkah untuk memberi jarak kemudian memberikan tatapan tajam kepada perempuan itu.
"Duduk dulu Ken, gue mau ngomong bentar" ajak perempuan itu sambil menarik tangan Kenzie untuk mengikutinya.
"Buruan ngomong" ucap Kenzie tegas, jujur ia tak suka berduaan dengan perempuan yang ada didepanya ini.
"Gue minta tolong anterin ke toko buku nanti pulang sekolah" minta perempuan itu dengan manja sambil menyatukan kedua tanganya.
"Males" jawab Kenzie sambil berdiri dari duduknya berniat kembali kekelas, sebelum sebuah tangan menarik tanganya untuk duduk kembali.
"Lepasin tangan lo" Kenzie menarik tangannya yang sedang digenggam oleh perempuan itu
"Gue gabawa mobil, mobil gue lagi dibenerin, nemenin bentar doang deh gue janji" rayu perempuan itu kepada Kenzie yang terlihat sedang menahan emosinya.
"Gak" jawab Kenzie sambil berjalan meninggalkan perempuan itu
"Please deh, sekali ini aja lo turutin kemauan gue" ucap perempuan itu sambil merentangkan kedua tangannya untuk menghalangi Kenzie jalan.
Kemudian dari arah berlawanan muncul Adhit.Alex.Vero dan Alden, mereka berjalan sambil tertawa karna lelucon yang diucapkan Alex
Adhit yang melihat Kenzie sedang debat dengan seorang perempuan akhirnya menghampiri mereka
"Eh ternyata ada nenek lampir disini" ucap Adhit sambil melirik kearah perempuan itu
"Apaan sih lo, gausah ikut campur deh" perempuan itu melirik sinis ke arah Adhit
"Eh ada apa nih rame-rame" Alex muncul sambil cengengesan
"Noh nenek lampir bikin ulah lagi" jawab Adhit sambil mengarahkan dagunya ke perempuan itu
"Ck ck ck ck tak patut, mau lo apa sih?" tanya Alex sambil menggelengkan kepalanya
"Gue cuma minta Kenzie buat anterin gue ke toko buku doang" ucap perempuan itu sambil menatap Kenzie yang dari tadi diam memperhatikan interaksi teman-temanya dan perempuan itu
"Emang dia babu lo" Adhit menatap perempuan itu dengan jijik.
Vero yang baru datang langsung duduk dengan manis dan menyaksikan duel maut antara temannya dan perempuan itu, sedangkan Alden langsung masuk kekelas tanpa mau ikut campur
"Tingkah lo yang kaya gini yang bikin gue muak" ucap Kenzie tegas dan berjalan meninggalkan teman-temanya dan perempuan itu.
"Yah.. ditinggalin nih" ejek Vero yang melihat tampang kesal dari perempuan itu
"Lagian jadi cewe gatau malu banget" sahut Adhit sambil melirik perempuan itu
Rachel yang diperlakukan seperti itu menahan amarahnya, dan menatap ketiganya dengan tajam dan berlalu menuju kelasnya, meninggalkan tiga serangkai yang tertawa terbahak-bahak
"Yaudah deh gue balik ke kelas dulu" ucap Alex sambil berusaha menahan tawanya.
"Yoi bro tiati dijalan, takutnya ketemu nenek lampir lagi" jawab Vero sambil bergidik ngeri.
"sialan lo" jawab Alex kemudian meninggalkan Adhit dan Vero
Kemudian keduanya duduk di bangku masing-masing, tak lama kemudian bel pelajaran berbunyi, dan munculah Bu Dayuk sambil membawa buku-buku.
"Selamat siang anak-anak, sebelum mulai pelajaran ibu akan absen dulu, siapa yang tidak hadir?" tanya Bu Dayuk sambil membuka buku presensi
"Farel izin ke Pa Bambang Bu, katanya mau bahas lomba" ucap Adhit kepada Bu Dayuk yang langsung mencatatnya
"Baik, ada lagi?" tanya Bu Dayuk sekali lagi
"Tidak Bu" jawab semua siswa serempak
"Oke, kita lanjutkan materi yang ibu berikan pada pertemuan terakhir" Bu Dayuk menuliskan catatan baru ke papan tulis, dan kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti biasa~~
Tak terasa bel tanda berakhirnya seluruh pelajaran telah berbunyi, Bu Dayuk keluar kelas setelah mengucapkan salam, tak lama Farel masuk kekelas dengan tampang lelahnya, kemudian duduk dibangkunya dan manaruh kepalanya diatas meja sambil memejamkan mata
"Kenapa lo? mukanya kusut amat" tanya Adhit yang baru saja memasukan bukunya kedalam tas
"Hayati lelah kakanda" jawab Farel sambil menatap keempat sahabatnya
"Udah selese urusannya?" tanya Alden perhatian sambil duduk di sebelah Farel
"Udah, tinggal urusan latihan doang" Farel mengambil tas dan memasukan buku kedalamnya
Sejak Farel masuk kedalam kelas Kenzie hanya menatapnya sekilas, masih teringat jelas kejadian di kantin tadi yang membuat dirinya kesal.
"Holla ges, mau pada balik gak nih" tanya Alex yang baru saja masuk kedalam kelas
"Kalo kita sih mau balik, terserah kalo lo mau nginep disini" jawab Vero sambil memakan kripik kentangnya
"Yaileh, gue kan cuma basa-basi" lanjut Alex dengan tangan yang mencomot keripik kentang milik Vero
"Jangan lupa ntar malem kumpul di tempat biasa" ucap Alden mengingatkan teman-temannya
"Siap komandan" jawab mereka kompak, kecuali Kenzie yang hanya menganggukkan kepalannya.
"Yaudah deh yuk balik buruan" ajak Adhit sambil berjalan bersama Kenzie dan Alden menuju parkiran
saat sudah sampai diparkiran mereka menuju motor masing-masing dan menyalakannya
Kenzie sudah siap dan akan melajukan motornya ketika pandangannya berhenti pada seorang wanita yang berada disebrang sekolah menggunakan jaket biru bersama seorang lelaki yang sedang memakaikannya helm, keduanya tampak akrab dan saling melempar senyum, dan entah mengapa melihatnya saja membuat Kenzie kesal.
'siapa lagi?' batin Kenzie
****
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZIE
Teen FictionBUAT PEMBACA BARU BACA AUTHOR NOTE DULU KARNA PART ACAK, BACA SESUAI URUTAN NOMER ADELARD KENZIE REYNAND Laki-laki yang memiliki sifat cuek dan tidak tersentuh tapi dibalik itu semua Kenzie adalah seorang yang kesepian. hidupnya hampa tanpa kehadira...