****HAPPY READING
JANGAN LUPA VOMENT****
Keenam pemuda berjalan di lorong sekolah. Karna bel sudah berbunyi sejak tadi, sekarang suasana sekolah terlihat sepi hanya beberapa siswa yang terlihat sedang mengikuti ekskul.
"Ken, kita main ke apart lo boleh?" tanya Ferel kepada Kenzie.
"Terserah" jawab Kenzie cuek.
"Yeshhh, mangtep bre" seru Ferel kepada yang lainnya, walaupun hanya ditempati Kenzie seorang diri, keperluan dan makanan di apartement Kenzie terbilang cukup banyak. Itu yang membuat teman-temannya betah jika bermain disana.
"Paling demen gue kalo beginian" sahut Vero antusias.
"Yodah buruan gausah banyak bacot"
"Ebusettt, lo kalo yang beginian gercep bener ye"
"Waktu adalah emas coy, apa lagi kita mau njemput rejeki. Kudu gercep dah" ucap Adhit.
"Rejeki dari mananye jubaedah" tanya Alex heran.
"Gue tanya, lo ngapain mau kerumah Kenzie"
"Ya mau main sama numpang makan lah" tukas Alex.
"Ya itu yang gue maksud, rejeki kita dirumah Kenzie ya cuma makanan"
"Ken, minta ditimpuk ni orang lama-lama. Kasian temen gue kalo makannya lo rampas semua"
"Hilih bacot lo, yang sering ngabisin makanan Kenzie kan elo Rel" kata Vero tak terima.
"Lo semua juga rakus kalo urusan makanan" ucap Alden menengahi.
"Iya juga sih, kita maju paling depan kalo urusan ginian" balas Vero sambil nyengir.
"KITAA?? LO AJA KALII" jawab Alex Adhit Ferel serempak membuat Vero menutup telingannya.
"Buruan, keburu malem" ucap Kenzie kepada teman-temannya.
"Ashiapp boss"
Kemudian mereka menuju motor masing-masing kemudian menjalankannya menuju apartement Kenzie yang letaknya tidak jauh dari sekolah.
Setelah sepuluh menit perjalanan kini mereka telah sampai di apartement Kenzie yang berada di lantai lima. Di lantai lima ini hanya ditempati oleh dua orang. Didepan apartement Kenzie sudah ada yang menempati, seminggu sekali orang suruhan pemilik apartement itu datang untuk membersihkan, katanya pemiliknya adalah anak dari bos tempat dia bekerja.
Kenzie tidak pernah bertemu pemilik apartement tersebut sejak ia pindah 2 tahun yang lalu. Menurut cerita yang ia dengar dari Pa Jono, pemiliknya sedang berada di luar negri bersama sang nenek yang sedang sakit. Menurut Kenzie jika apartement tersebut tidak ditempati untuk apa membelinya, itu namanya buang-buang uang.
"Akhirnya sampe juga" ucap Adhit yang langsung merebahkan dirinya kesofa.
"Ken gue numpang ke kamar mandi"
"Kamar mandi yang biasa lagi error, lo pake yang dibawah tangga aja Den" sahut Kenzie.
"Ken, gue ambil snack ye" ucap Alex meminta izin.
"Ambil aja" jawab Kenzie kemudian duduk disamping Adhit.
"Ini kaga ada pilem yang bagusan dikit apa gimana dah" kata Vero yang sejak tadi mengotak-atik remote tv.
"Siniin remotenya gue tau pilem yang cocok buat lo" ucap Ferel sambil merebut remote yang berada ditangan Vero.
"Sialan lo Rel, bukan tontonan gue yang beginian"
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZIE
Teen FictionBUAT PEMBACA BARU BACA AUTHOR NOTE DULU KARNA PART ACAK, BACA SESUAI URUTAN NOMER ADELARD KENZIE REYNAND Laki-laki yang memiliki sifat cuek dan tidak tersentuh tapi dibalik itu semua Kenzie adalah seorang yang kesepian. hidupnya hampa tanpa kehadira...